Sejarah May Day 1 Mei: Berawal dari Kerusuhan di Haymarket

- 30 April 2023, 10:49 WIB
Sejarah May Day, Hari Buruh Internasional
Sejarah May Day, Hari Buruh Internasional /Ilustrasi dari sanjay_kj/Pixabay

ZONABANTEN.com – May Day atau hari buruh merupakan hari peringatan yang diadakan setiap tanggal 1 Mei. Peringatan May Day tidak hanya terjadi di Indonesia, melainkan juga di belahan dunia lainnya. 

Sejarah May Day

Sejarah May Day atau perjuangan terhadap hak-hak buruh pertama kali muncul di Amerika Serikat pada abad ke-19.

Saat itu sedang terjadi puncak Revolusi Industri.

Ribuan pria, wanita, dan anak-anak meninggal setiap tahun karena kondisi kerja yang buruk dan jam kerja yang panjang.

Dalam upaya untuk mengakhiri kondisi yang tidak manusiawi ini, Federation of Organized Trades and Labour Unions (FOTLU) yang kemudian berubah menjadi American Federation of Labour atau AFL mengadakan konvensi di Chicago pada tahun 1884.

FOTLU menuntut kerja delapan jam sehari bagi para buruh.

Di tahun berikutnya perserikatan buruh atau disebut juga Knights of Labour, yang saat itu merupakan organisasi buruh terbesar di Amerika, mendukung proklamasi tersebut, karena kedua organisasi tersebut mendorong para pekerja untuk mogok dan berdemonstrasi.

Baca Juga: Sejarah May Day, Hari Buruh Sedunia yang Diperingati Setiap 1 Mei

Pada tanggal 1 Mei 1886, sebanyak lebih dari 300.000 pekerja (40.000 di Chicago saja) dari 13.000 bisnis keluar dari pekerjaan mereka di seluruh negeri.

Di hari-hari berikutnya, jumlah pemogok bertambah menjadi hampir 100.000 orang.

Kerusuhan Haymarket

Secara keseluruhan, protes berlangsung damai, tetapi semuanya berubah pada 3 Mei di mana polisi dan kelompok pekerja Chicago bentrok di McCormick Reaper Works.

Keesokan harinya, unjuk rasa direncanakan di Haymarket Square untuk memprotes pembunuhan dan beberapa pekerja terluka akibat serangan polisi.

Pembicara, August Spies, sedang mereda ketika sekelompok petugas datang untuk membubarkan massa.

Saat polisi maju, seseorang yang tak teridentifikasi melemparkan bom ke barisan mereka. Suasana menjadi chaos. 

Setidaknya tujuh polisi dan delapan warga sipil tewas akibat kerusuhan itu.

Kerusuhan Haymarket, juga dikenal sebagai Haymarket Affair, memicu gelombang represi nasional.

Baca Juga: Hari Buruh Internasional 2022, Sejarah dan Cara Berpartisipasi di Dalamnya

Pada bulan Agustus 1886, delapan pria yang dicap sebagai anarkis dihukum dalam persidangan yang sensasional dan kontroversial, meskipun tidak ada bukti kuat yang menghubungkan para terdakwa dengan pengeboman tersebut.

Pengadil dianggap subjektif dan bias, mereka dikaitkan dengan bisnis besar.

Tujuh dari terpidana menerima hukuman mati, dan yang kedelapan dijatuhi hukuman 15 tahun penjara.

Pada akhirnya, empat pria digantung, satu bunuh diri dan tiga lainnya diampuni enam tahun kemudian.

Beberapa tahun setelah Kerusuhan Haymarket, terjadi persidangan yang mengejutkan dunia.

Sebuah koalisi antara partai sosialis dan buruh yang baru dibentuk di Eropa menyerukan demonstrasi untuk menghormati "Para Martir Haymarket".

Pada tahun 1890, lebih dari 300.000 orang melakukan demonstrasi May Day di London.

Sejarah Hari Buruh yang terjadi pada tanggal 1 Mei akhirnya dianut oleh banyak negara di seluruh dunia.

Bukan hanya mereka yang memiliki pengaruh sosialis atau komunis, melainkan juga para pekerja yang terkena dampak langsung dari perusahaan.***

Editor: Dinda Indah Puspa Rini

Sumber: History


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah