Pada tanggal 1 Mei 1886, sebanyak lebih dari 300.000 pekerja (40.000 di Chicago saja) dari 13.000 bisnis keluar dari pekerjaan mereka di seluruh negeri.
Di hari-hari berikutnya, jumlah pemogok bertambah menjadi hampir 100.000 orang.
Kerusuhan Haymarket
Secara keseluruhan, protes berlangsung damai, tetapi semuanya berubah pada 3 Mei di mana polisi dan kelompok pekerja Chicago bentrok di McCormick Reaper Works.
Keesokan harinya, unjuk rasa direncanakan di Haymarket Square untuk memprotes pembunuhan dan beberapa pekerja terluka akibat serangan polisi.
Pembicara, August Spies, sedang mereda ketika sekelompok petugas datang untuk membubarkan massa.
Saat polisi maju, seseorang yang tak teridentifikasi melemparkan bom ke barisan mereka. Suasana menjadi chaos.
Setidaknya tujuh polisi dan delapan warga sipil tewas akibat kerusuhan itu.
Kerusuhan Haymarket, juga dikenal sebagai Haymarket Affair, memicu gelombang represi nasional.
Baca Juga: Hari Buruh Internasional 2022, Sejarah dan Cara Berpartisipasi di Dalamnya
Pada bulan Agustus 1886, delapan pria yang dicap sebagai anarkis dihukum dalam persidangan yang sensasional dan kontroversial, meskipun tidak ada bukti kuat yang menghubungkan para terdakwa dengan pengeboman tersebut.