Tabrakan Kosmik antara Bima Sakti dan Sagitarius, Picu Pembentukan Tata Surya

- 23 Juni 2020, 18:57 WIB
ilustrasi galaksi
ilustrasi galaksi //PIXABAY @spirit111

Dr. Tomas mengatakan meskipun perbedaan kedua galaksi sangat besar, namun galaksi kecil Sagitarius memiliki efek yang berperan dalam pembentukan Tata Surya.

Baca Juga: Siapkan Dana 1,7 Miliar, Anda Bisa Piknik di Ruang Angkasa Stratosfer Bumi

"Secara tiba-tiba, Sagitarius jatuh dan mengacaukan keseimbangan, menyebabkan semua gas dan debu yang sebelumnya masih ada di dalam galaksi terurai seperti riak-riak di air," kata dia.

Di beberapa area Bimasakti, riak-riak ini akan menyebabkan konsentrasi debu dan gas yang lebih tinggi, sementara di tempat lain kosong. Kepadatan material yang tinggi di area-area itu kemudian memicu pembentukan bintang-bintang baru, seperti matahari kita sekarang.

Sementara itu, rekan Dr. Tomas Ruiz-Lara, Dr. Carme Gallart yang juga dari IAC mengatakan bahwa matahari dan planet-planet lainnya tidak akan ada kecuali Sagitarius terjebak oleh tarikan gravitasi Bima Sakti dan menghancurkan cakramnya.

Baca Juga: 30 Tahun Lalu, Teleskop Hubble Diluncurkan Dengan Pesawat Ulang Alik Discovery

"Matahari terbentuk pada saat bintang-bintang terbentuk di Bima Sakti karena bagian pertama dari galaksi kecil Sagitarius,"  ujar Gallart.

Namun, ilmuwan tersebut mengatakan tidak mengetahui apakah awan gas dan debu tertentu yang berubah menjadi matahari karena efek galaksi Sagitarius.

Data saat ini menunjukkan bahwa Sagitarius kemungkinan telah melewati Bima Sakti lagi baru-baru ini dalam beberapa ratus juta tahun terakhir, dan saat ini keduanya sangat dekat. Para astronom mengira galaksi Sagitarius secara bertahap akan sepenuhnya diserap oleh Bima Sakti dalam sebuah proses yang sudah berlangsung.

Baca Juga: Mengingat Kembali Politik Apartheid di Afrika Selatan dan Asal Usulnya

Halaman:

Editor: Bondan Kartiko Kurniawan

Sumber: Daily Mail


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x