CEO Kakao Resign Setelah Kebakaran di Pusat Data yang Mengakibatkan Server Down

- 20 Oktober 2022, 17:27 WIB
Server Down Sebabkan Kerugian bagi Perusahaan dan Pengguna, Co-CEO Kakao Resign dari Jabatannya
Server Down Sebabkan Kerugian bagi Perusahaan dan Pengguna, Co-CEO Kakao Resign dari Jabatannya /Kolase dari Dok. Kakao dan Dok. The Korea Times

ZONABANTEN.com - Kakao, perusahaan telekomunikasi terkemuka Korea Selatan, baru saja mengalami kebakaran di pusat datanya yang berada di Pangyo, Seongnam, Provinsi Gyeonggi pada Sabtu (15/10). 

Akibat dari kebakaran di pusat data, server Kakao sempat mengalami down selama 10 jam, hingga Co-CEO pun langsung turun tangan. 

Empat hari setelah kebakaran di pusat data, Whon Namkoong memutuskan untuk resign dari jabatannya sebagai Co-CEO Kakao. 

Baca Juga: Hadiri Konser Jisoo, Ini Bocoran Outfit Jung Hae In di Born Pink World Tour ‘BLACKPINK’

Dalam konferensi pers yang digelar di kantornya, Co-CEO Kakao ini mengatakan bahwa keputusan resign diambilnya sebagai bentuk tanggung jawab atas kerugian yang menimpa perusahaan. 

Ia berjanji akan menyelesaikan backup sistem dalam kurun waktu dua bulan. 

“Saat ini, sebagian besar layanan kami telah kembali normal. Kami telah menyebabkan ketidaknyamanan yang besar selama beberapa waktu karena tidak bisa memenuhi harapan pengguna,” ujar Whon Namkoong. 

Ia melanjutkan, “Saya merasa berat hati ketika memikirkan pengguna dan mitra kami yang menggunakan layanan Kakao, seperti mereka yang mengalami kesulitan berkomunikasi, pengemudi yang tidak dapat menerima panggilan, dan pemilik bisnis yang tidak dapat menggunakan saluran iklan.”

Perhatian publik sangat tersita karena ini adalah layanan yang digunakan hampir oleh 90% penduduk Korea Selatan. 

Bahkan, pihak berwenang hingga pemerintah pun ikut turun tangan di sini. 

Menutup hasil konferensi persnya, Whon Namkoong berkomitmen akan melakukan yang terbaik, supaya bisa mendapatkan kembali kepercayaan pengguna. 

Whon Namkoong sendiri bergabung ke perusahaan sejak tahun 2015 dan belum lama ini ditunjuk sebagai co-Chief Operating Executive pada Maret lalu. 

Setelah mengundurkan diri dari posisi ini, ia akan berganti posisi sebagai kepala sub komite tanggap bencana. 

Sementara itu, Chief Operating Executive utama, Hong Eun Taek, tetap menduduki posisi sebagai pemimpin tunggal perusahaan serta memimpin komite darurat. 

Baca Juga: Son Ye Jin Pamer Baby Bump Pertamanya saat Temani Ibu Hyun Bin di Acara Pernikahan Kerabat

Dikutip melalui laman resmi perusahaan, pemulihan memakan waktu lama karena alat untuk mendistribusikan fungsi server di Pangyo ke tempat lain tidak diatur dengan baik. 

“Ada sistem yang secara otomatis mendistribusikan server. Ada 32.000 server di tempat kebakaran terjadi. Jika server mati, mereka perlu di-boot. Itu sebabnya butuh waktu lama untuk pulih,” ucap Hong Eun Taek. 

Ia berjanji, perusahaan akan melengkapi backup data work tool dan operation tool pengembang agar situasi ini tidak terulang kembali.

Perusahaan juga akan memberikan kompensasi terhadap para penggunanya, tepat setelah seluruh kerugian yang ditimbulkan selesai diperiksa. 

Kompensasi akan diberikan terlebih dahulu kepada para pengguna yang memakai layanan berbayar, kemudian diikuti dengan pengguna layanan gratis, seperti KakaoTalk. 

Besaran ganti rugi ini belum diketahui karena jumlahnya pasti sangat besar, namun perusahaan memastikan tidak sampai menyulitkan operasional kantor. 

Downnya server memancing reaksi dari banyak pihak, termasuk regulator di Korea Selatan, 

Partai yang saat ini berkuasa, People Power Party (PPP), akan memperkuat langkah-langkah wajib untuk backup data di operator bisnis telekomunikasi bernilai tinggi, seperti Kakao dan Naver. 

Baca Juga: Hyun Bin Promosikan Koleksi Terbaru GOSPHERES untuk Sambut Musim Dingin

Bahkan, ada rencana untuk merevisi Undang-Undang Kerangka Kerja Pengembangan Komunikasi Penyiaran, agar pemerintah bisa menetapkan pusat data swasta sebagai fasilitas nasional utama. 

Media The Korea Times pun menyampaikan bahwa, lembaga Fair Trade Commission (FTC) pun sedang meninjau peraturan terperinci untuk mencegah operator layanan online menyalahgunakan dominasi pasar mereka.

Kakao sendiri merupakan perusahaan internet terkemuka asal Korea Selatan yang terbentuk pada tahun 2010 sebagai hasil penggabungan antara Kakao Inc. dan Daum Communication.

Perusahaan ini juga pernah mengakuisisi beberapa bisnis, seperti aplikasi Path dan saham LOEN Entertainment. 

Kebakaran pada pusat data kemarin dianggap sebagai kerusakan terburuk selama perusahaan berdiri, karena menghambat banyak aspek, dari mulai pesan instan, gim, ride-hailing, pembayaran, hingga perbankan. 

Baca Juga: Lee Min Ho Beri Kejutan kepada Kim Go Eun saat Fanmeeting sambil Ucapkan Pujian

Sebagai langkah antisipasi di masa depan atas kejadian serupa, Kakao akan menginvestasikan sebesar ₩460 miliar (Rp5.003.203.800.000) untuk pembangunan pusat data mandiri di 2023.***

Editor: Bunga Angeli

Sumber: The Korea Times Kakaocorp.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x