Kepala Bantuan PBB Ungkapkan 2 Juta Anak di Horn of Afrika Terancam Kelaparan

- 27 April 2022, 17:56 WIB
Alami kekeringan yang panjang beberapa negara Afrika mengalami kelaparan tingkat tinggi
Alami kekeringan yang panjang beberapa negara Afrika mengalami kelaparan tingkat tinggi /Pixabay/

ZONABANTEN.com – Martin Griffiths selaku Kepala Bantuan PBB, mengatakan pada Selasa, bahwa hampir 2 juta anak di Horn of Afrika berisiko mati kelaparan.

Dilansir dari laman Reuters, hal tersebut menjadi dampak dari kekeringan terburuk dalam sepuluh tahun belakangan yang dihadapi negara tersebut.

Bagian seperti Kenya, Ethiopia, dan Somalia juga tidak terlepas dari bencana kekeringan selama lebih empat puluh tahun.

Lembaga bantuan sendiri berusaha menghindari terulangnya kelaparan satu dekade lalu yang menewaskan ratusan ribu orang.

Baca Juga: Larangan Eskpor Minyak Sawit Indonesia Picu Kekhawatiran Naiknya Minyak Nabati Global

Pada konferensi donor tertutup yang diadakan di Jenewa, Griffiths mengatakan bahwa organisasi tersebut memiliki hanya sedikit dana yang dibutuhkan dalam menanggapi kekeringan.

Namun, dalam acara yang sama, para donor menjanjikan hampir sebesar 1,4 miliar dolar, katanya di Twitter.

“Mari kita tidak kehilangan rasa urgensi untuk bertindak,” katanya, dikutip dari laman Reuters.

Dalam konferesi di mana Uni Eropa yang menjadi tuan rumah mengumumkan memberikan 633 juta euro untuk meningkatkan ketahanan pangan wilayah tersebut.

Sedangkan Kanada juga mengumumkan 73 juta dolar dalam pendanaan.

Sebelumnya, kata Griffiths lebih dari 15 juta orang telah mengalami tingkat kelaparan tinggi di beberapa wilayah negara tersebut dan para penggembala kehilangan 3 juta hewan karena kekeringan.

Baca Juga: Sambut Hari Raya Idul Fitri 2022, Bagikan 10 Kalimat Maaf Ini ke Sesama Muslim

Panel Antapemerintah tentang Perubahan Iklim PBB, otoritas ilmu iklim global mengatakan gelombang panas, kekeringan, dan curah hujan ekstrim akan sering terjadi dalam beberapa dekade kedepan.

Hal tersebut dipengaruhi oleh suhu di bumi yang terus meningkat.***

Editor: Bayu Kurniya Sandi

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah