Perubahan Iklim Mengikis Tigris dan Eufrat sebagai Identitas Manusia

- 22 April 2022, 18:40 WIB
Ilustrasi perubahan iklim terhadap Tigris dan Eufrat
Ilustrasi perubahan iklim terhadap Tigris dan Eufrat /Gambar oleh klimkin dari Pixabay

Baca Juga: Cocok Untuk Hari Bumi, Ini Lirik Lagu Raisa 'Nyawa dan Harapan'

Sangat sulit mendapatkan air di sana. Perubahan iklim yang meningkat, menciptakan pemanasan ekstrim yang terus menerus mengurangi volume air.

Puluhan desa dan pertanian terbengkalai. Dan jika pun masih ada air yang dapat ditemukan, itu mungkin telah tercemar oleh intrusi air asin.

PBB menghitung bahwa telah lebih dari 100 mil pertanian telah hilang, akibat sungai yang berubah menjadi gurun setiap tahunnya.

Hujan sangat sulit ditemukan, sementara petani dan warga desa semakin menggantungkan hidup pada dua sungai tersebut, yang terus mengering.

Sementara di bagian utara, Turki dan Iran telah membuat bendungan untuk mereka sendiri, yang mana semakin mengurangi volume air dibagian selatan.

Baca Juga: Sejarah Hari Bumi, Gerakan Lingkungan Terbesar di Dunia untuk Melindungi Planet Ini

Akibatnya dorongan air asin dari teluk Persia semakin naik keatas, dan semakin mencemari air Tigris dan Eufrat yang tersisa.

Air yang semakin menipis mendorong penduduk desa untuk migrasi demi bertahan hidup, sementara sejarah manusia semakin ditinggalkan di belakang.***

Halaman:

Editor: Bunga Angeli

Sumber: Washington Post


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x