Habisi 9 Nyawa Wanita Setelah Kenalan dari Twitter, Inilah Takahiro Shiraishi Si Pembunuh Berantai dari Jepang

- 16 Maret 2022, 18:04 WIB
Takahiro Shiraishi dengan julukan 'Pembunuh Berantai' dari Jepang habisi 9 nyawa wanita yang ia temui dari Twitter
Takahiro Shiraishi dengan julukan 'Pembunuh Berantai' dari Jepang habisi 9 nyawa wanita yang ia temui dari Twitter /Pexels @brett

ZONABANTEN.com - Pengadilan Jepang menjatuhkan hukuman mati terhadap seorang pria yang mengaku menguntit dan membunuh wanita dari media sosial, mengakhiri kasus mengerikan yang menimbulkan banyak kecemasan sosial di negara itu.

Kejahatan kekerasan dalam bentuk apa pun jarang terjadi di Jepang, namun Takahiro Shiraishi dijuluki "Pembunuh dari Twitter" mengaku bertemu sembilan wanita yang diketahui ingin mengakhiri hidupnya melalui media sosial dan membunuhnya setelah bertemu.

Pembunuhan tersebut telah membuat Jepang terancam sejak polisi menemukan sembilan mayat yang dimutilasi dan membusuk di apartemen Shiraishi pada tahun 2017.
 
Baca Juga: Pasca Parade MotoGP di Jakarta, Marc Marquez Bilang Begini

Kronologi Awal Mula Kejahatan Takahiro Shiraishi.
Kipas ekstraksi yang selalu dibiarkan menyala dan berputar di belakang sudut ruangan jadi petunjuk kecil tentang kengerian di dalam apartemen kecil pembunuh berantai di Jepang.

Berukuran hanya 13 meter persegi, apartemen Takahiro Shiraishi tidak lebih besar dari tempat parkir mobil. Pada pagi hari saat perayaan Halloween tahun 2017, polisi memasuki tempat tinggal Shiraishi di Prefektur Kanagawa, di selatan Tokyo setelah dicurigai melakukan kejahatan.

Berjuang dengan penyakit mental, Takahiro Shiraishi mengaku bahwa dia telah menyembunyikan pikiran gelap.
 

Dia mengembangkan obsesi bunuh diri, tidak jarang di Jepang, yang memiliki tingkat bunuh diri tertinggi keenam di dunia. Ketertarikannya pada bunuh dirilah yang membuat korbannya ditarik ke orbitnya yang mematikan.

Namun hal itu berlawanan dengan apa yang ditampilkannya, orang-orang yang mengenal Takahiro menggambarkan dirinya sebagai seorang pria yang ceria, baik hati, dan sopan.

Seorang saudara laki-laki dari seorang wanita yang hilang mulai menyelidiki bagaimana dan mengapa saudara perempuannya menghilang.

Dia memeriksa akun Twitter-nya dan melihat dia telah melakukan kontak dengan salah satu akun yang dijalankan oleh Shiraishi.
 
 
Akun Twitter  Takahiro Shiraishi yang digunakannya. /Tangkapan layar dari 9News)
Akun Twitter Takahiro Shiraishi yang digunakannya. /Tangkapan layar dari 9News)


Di dalam apartemen Takahiro, polisi menemukan kepala yang terpenggal dan bagian tubuh lainnya dalam wadah penyimpanan dingin dan kotak peralatan.

Tetangga diguncang oleh berita mengejutkan tentang penangkapan Takahiro Shiraishi akibat kejahatannya yang mengerikan.

Total ada sembilan jenazah yang terpotong, delapan diantaranya perempuan. Empat dari mayat itu adalah perempuan berusia akhir belasan tahun.
 
Baca Juga: TERKINI Update Covid-19 DKI Jakarta 16 Maret 2022, AWAS! Kasus Baru Naik Lagi

Apa yang Menyebabkan Takahiro Shiraishi Membunuh Korbannya?
 
Teman-teman semasa sekolah Takahiro Shiraishi menceritakan bagaimana Takahiro kerap memainkan permainan dengan saling mencekik sampai pingsan untuk bersenang-senang. Setelah lulus SMA, ia jatuh ke dalam perdagangan seks yang terkenal di Tokyo.

Terjerumus dalam perdagangan seks dan punya riwayat penyakit mental membuat Takahiro semakin tertekan menjalani hidup.

Berhenti dari pekerjaan di supermarket yang dirasa tidak memiliki kemajuan, Takahiro Shiraishi mulai bekerja di panti seks Kabukicho, Tokyo. Tugasnya adalah memikat wanita muda untuk bekerja di klub tersebut.

Dengan menggunakan platform media sosial Twitter, ia merekrut para wanita yang diyakini memiliki keinginan bunuh diri, memikat mereka dengan kebaikan dan rasa empati yang palsu, ia melancarkan aksinya selama dua bulan.
 
Baca Juga: Ramai Diperbincangkan, Apa Itu Afiliator, Trading, dan Binary Option? Simak Penjelasannya Berikut

Takahiro membius, melakukan pelecehan seksual, dan kemudian menewaskan korbannya untuk menghentikan mereka melapor ke polisi.

"Dia membunuh para wanita, termasuk remaja, setelah memperkosa mereka, dan juga membunuh pacar salah satu wanita untuk membungkamnya," ujar penyelidik.

Setelah penangkapannya, Shiraishi mengatakan kepada polisi bahwa pembunuhan dimulai dengan membunuh seorang pria yang kehilangan pacarnya.

"Saya mengundangnya ke apartemen saya dan membunuhnya," kata Shiraishi kepada polisi.
 
Baca Juga: NONTON ALL ENGLAND OPEN 2022, Berikut Link Live Streaming Resmi dan Alternatif, Sore Ini, 16 Maret 2022

Pembunuh berantai telah membangun pengikut yang cukup besar pada setidaknya dua akun, yang disebut "Saya ingin mati" dan "Seorang profesional di gantung".

Setelah membunuh sembilan orang di apartemennya selama beberapa bulan, ia dijatuhi hukuman mati di pengadilan di Jepang karena membunuh sembilan orang.

Setelah berusia 30 tahun, Takahiro Shiraishi mengaku bersalah dan mengatakan dia tidak akan mengajukan banding atas hukuman matinya.***

Editor: IDHY ADHYANINDA SUGENG MULYANDINI

Sumber: NY Times 9 News


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x