Network
ZONABANTEN.com - Abdullah mahasiswa Yaman yang terjebak dalam perang di Ukraina, dikabarkan berhasil melarikan diri melalui perbatasan Polandia.
Abdullah bercerita pengalaman mengerikan yang dialaminya saat terjebak dalam perang di Ukraina.
Pagi hari ia terbangun karena bunyi sirine kemudian ledakan terdengar di ibu kota Ukraina, Kyiv, pekan lalu, hal tersebut juga memicu kenangannya terhadap perang di Yaman.
“Itu adalah salah satu hari paling mengerikan dalam hidup saya,” kata mahasiswa kedokteran itu kepada Al Jazeera, dilansir Zonabanten.com pada Jumat 4 Maret 2022.
Baca Juga: Spoiler dan Jadwal Lengkap Drama A Business Proposal, Kisah Cinta Palsu Kim Sejeong dan Kang Tae Mu
“Siswa lain yang tinggal bersama saya juga mulai panik.” ujar Abdullah lagi.
Abdullah dan teman-teman sekamarnya berasal dari Yaman, yang selama tujuh tahun terakhir diguncang perang dahsyat yang telah menewaskan ratusan ribu orang.
Abdullah meninggalkan ibu kota Yaman, Sanaa, ke Kyiv pada tahun 2019 untuk memperoleh gelar universitas demi mengharapkan masa depan yang lebih baik.
Sekarang di sebuah asrama di Warsawa, Polandia, setelah perjalanan yang melelahkan melarikan diri dari Ukraina, Abdullah mengatakan pengalaman terjebak di situasi perang tersebut telah membuatnya terguncang.
"Itu membawa kembali beberapa kenangan," ucap Abdullah.
Baca Juga: Krisis Ukraina Sudah Berlangsung Selama 1 Minggu, Apa yang Dapat Terjadi Berikutnya?
“Saya bangun tiga atau empat kali dalam semalam dengan perasaan kaget dan kaget” lanjutnya.
Abdullah termasuk di antara ratusan mahasiswa Yaman yang terjebak dalam perang Rusia di Ukraina, menurut relawan Yaman dan internasional yang mencoba mengevakuasi mereka.
Menurut UNHCR, setidaknya 227 warga sipil telah tewas dan 525 terluka di Ukraina, dan setidaknya satu juta orang telah meninggalkan negara itu.
Sejauh ini, 65 siswa Yaman telah melarikan diri dengan selamat dari Ukraina, hampir seluruhnya melalui perbatasan Polandia dengan bantuan sekelompok sukarelawan Yaman dan internasional yang disebut #YemenisInUkraine.
***
