Network
ZONABANTEN.com – Sebanyak 5 orang akademisi di China diberitakan melayangkan pernyataan yang mengecam keputusan Vladimir Putin atas serangan Rusia terhadap Ukraina.
Mereka menyampaikan pernyataan tersebut di aplikasi ‘WeChat‘, walaupun beberapa waktu kemudian, pernyataan tersebut dihapus.
Berikut pernyataan akademisi Tiongkok yang sempat diunggah di WeChat tersebut :
“Dunia dikejutkan dengan serangan yang dilakukan oleh Rusia karena negara yang terkenal dengan kekuatan nuklirnya serta anggota tetap dewan keamanan PBB tersebut menyerang negara yang lebih kecil dan harusnya dianggap sebagai saudara.“
Baca Juga: Episode Perdana A Business Proposal Tembus Rating 5,4 Persen Menurut Naver Nielsen Korea
“Kami menyadari bahwa terlepas dari segala perbedaan pendapat yang ada, kami tetap perlu menyampaikan apa yang kami pikirkan. Kami sangat menentang serangan yang dilakukan oleh Rusia terhadap Ukraina,“ menurut pernyataan tersebut.
“Apapun alasan yang dikatakan oleh pihak Rusia, agresi yang dilakukan untuk mengganggu kedaulatan suatu negara tetaplah perbuatan yang melanggar hukum," lanjutnya.
"Karena itu, kami berharap agar Presiden Putin menghentikan peperangan ini dan menyelesaikannya melalui dialog,“ tutup pernyataan tersebut.
Pernyataan tersebut ditandatangani oleh 5 ahli sejarah dari negeri tirai bambu tersebut.
Baca Juga: Paguyuban Pedagang di Tangsel Keluhkan Harga Kedelai Terus Naik, Badai La Nina Jadi Alasan Kemendag
5 ilmuwan asal Tiongkok tersebut antara lain Sun Jian dari Universitas Nanjing, Wang Lixin dari Universitas Peking, Xu Guoqi dari Universitas Hong Kong, Zhong Weimin dari Universitas Tsinghua, dan Chen Yan dari Universitas Fudan.
Sayangnya, pernyataan tersebut dihapus dan tidak dapat dilihat.
Tapi, beberapa pihak yang mendukung pernyataan 5 ahli tersebut tetap menyatakan persetujuan mereka, bahkan mendukungnya.
Seperti yang sudah diketahui, Rusia dan Tiongkok memiliki hubungan aliansi yang kuat.
Dilansir ZONABANTEN.com dari Asahi, Tiongkok tidak menganggap serangan yang dilakukan Rusia dalam operasi militer terhadap Ukraina sebagai ‘invasi’.
Baca Juga: Mastercard Blokir Rusia, Warga Panik Serbu ATM
China pun mendukung keputusan Vladimir Putin yang menentang program ekspansi yang dilakukan oleh NATO.
Kelima ilmuwan tersebut pun tidak memberi komentar terkait langkah dari pemerintah Tiongkok.
Pernyataan tersebut diunggah pada 26 Februari 2022, atau 2 hari setelah Rusia memulai serangan mereka ke Ukraina.
Walau sudah dihapus, sebagian orang sudah terlebih dahulu melakukan tangkapan layar (Screenshot) dan menyimpan pernyataan tersebut.
Baca Juga: Dampak Krisis Ukraina, Spartak Moscow Didiskualifikasi dari UEFA Europa League
Dalam situs resmi kementerian luar negeri Tiongkok pada hari Sabtu kemarin, menteri luar negeri sekaligus anggota dewan penasehat negara, Wang Yi, mengatakan bahwa situasi yang tengah terjadi di Ukraina saat ini bukanlah apa yang diharapkan Tiongkok.
Wang juga berharap bahwa konflik yang terjadi antara Rusia dan Ukraina bisa diselesaikan dengan baik-baik dengan melalui dialog.
Diketahui karena hubungan antara Rusia dan Tiongkok, mereka cukup berhati-hati dalam memberi pernyataan terkait apa yang dilakukan Rusia.***
