Jika Rusia dikeluarkan atau dilarang dari SWIFT, maka akan langsung merusak kondisi ekonomi negara.
Serta dalam jangka panjang, akan memotong Rusia dari petak transaksi internasional.
Hal ini juga termasuk keuntungan internasional dari produksi minyak dan gas, yang menghasilkan lebih dari 40% pendapatan Rusia.
Peristiwa dikeluarkan dari SWIFT ini ternyata pernah dialami oleh negara Iran yang kehilangan akses pada tahun 2012.
Walaupun begitu, banyak bank dari negara Iran yang mulai terhubung kembali ke sistem SWIFT pada tahun 2016.
Vacroux mengatakan kepada NPR bahwa ketika Iran dikeluarkan, mereka kehilangan setengah dari pendapatan ekspor minyak dan 30% dari perdagangan luar negeri.
Jadi, bisa dikatakan apabila Rusia dikeluarkan dari SWIFT, maka akan berdampak pada kondisi ekonomi negara tersebut.
***