Sejak Malaysia Airlines MH17 ditembak jatuh di Ukraina timur pada tahun 2014. Industri penerbangan semakin memperhatikan risiko konflik yang ditimbulkan pada penerbangan sipil.
EASA mengatakan bahwa kementerian pertahanan Rusia sudah mengirimkan pesan mendesak kepada Ukraina, tentang risiko tinggi terhadap keselamatan penerbangan.
Baca Juga: Penyebab Konflik Rusia-Ukraina Ternyata Gara-Gara Ini
Karena adanya penggunaan senjata dan peralatan militer yang dimulai pukul 0045 GMT, dan meminta kontrol lalu lintas udara Ukraina untuk menghentikan penerbangan.
Pada hari Kamis, Rusia mengatakan bahwa mereka sudah menangguhkan penerbangan domestik, dari beberapa bandara di dekat perbatasan dengan Ukraina.
Termasuk Rostov-on-Don, Krasnodar dan Stavropol, hingga 2 Maret.
Untuk memberikan keamanan bagi penerbangan sipil, Rusia juga telah menutup beberapa wilayah udara di sektor Rostov.
Sebelum Ukraina diberitahu tentang pembatasan wilayah udara. Inggris, Kanada, Prancis, Italia, dan Amerika Serikat telah mengatakan kepada maskapai penerbangan mereka, untuk menghindari wilayah udara tertentu di atas Ukraina timur dan Krimea, tetapi tidak melarang secara total.
Baca Juga: Krisis Ukraina: Sejumlah Tokoh Dunia Kecam Langkah Operasi Militer oleh Rusia di Ukraina
Bergabung dengan KLM yang telah menangguhkan penerbangan, Lufthana Jerman (LHAG.DE) menghentikan penerbangan ke Ukraina mulai Senin.