Penyebab Konflik Rusia-Ukraina Ternyata Gara-Gara Ini

- 24 Februari 2022, 17:46 WIB
Ilustrasi konflik Rusia-Ukraina
Ilustrasi konflik Rusia-Ukraina /Russian Defence Ministry/Handout via REUTERS

Tetapi ini tentunya tidak membuat Rusia senang, dimana negara itu kemudian mencoba untuk menggenggam Ukraina melalui pengaruh politik.

Baca Juga: Krisis Ukraina: Ratusan Orang Dikhawatirkan Tewas Usai Invasi Rusia dengan Serangan Pengeboman Besar-besaran

Ternyata upaya Rusia ini cukup berhasil, karena pada tahun 2010, Viktor Yanukovych yang pro-Rusia, berhasil mendapatkan suara mayoritas dalam pemilihan Presiden.

Viktor Yanukovych mencoba mendekatkan diri ke Rusia dengan mengabaikan perjanjian asosiasi dengan Uni Eropa, yang mana membuat rakyat marah.

Kemudian revolusi kedua terjadi pada tahun 2014, yang mana berakhir dengan pengulingan Viktor Yanukovych dari kekuasaannya.

Penggulingan ini tentu tidak membuat Rusia senang, yang pada akhirnya Vladimir Putin melakukan invasi ke wilayah Krimea, dan berakhir dengan aneksasi.

Baca Juga: Di Tengah Krisis Ukraina, Kenapa Negara-negara di Asia Tenggara Nampaknya ‘Diam’ Saja?

Semenjak hari itu hubungan Rusia-Ukraina tak pernah membaik, hingga akhirnya presiden Ukraina terbaru, Volodymyr Zelensky, mengumumkan niatnya untuk memasukan Ukraina menjadi anggota NATO.

Rusia melihat bahwa adanya NATO di Ukraina akan menjadi ancaman serius baginya. Maka dari itu niatan Volodymyr Zelensky ini menjadi alasan kuat bagi Rusia untuk menguasai negara tetangganya itu.***

Halaman:

Editor: Siti Fatimah Adri

Sumber: Youtube Ferry Irwandi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah