Wow! Ilmuwan Temukan Bukti Pertama Bahwa Dinosaurus Bisa Terserang Flu, Batuk, dan Pilek hingga Mati

- 19 Februari 2022, 08:15 WIB
 Ilustrasi Dolly yang dibuat oleh seniman. Wow! Ilmuwan Temukan Bukti Pertama Bahwa Dinosaurus Bisa Terserang Flu, Batuk, dan Pilek hingga Mati / Corbin Rainbolt dan Woodruff.
Ilustrasi Dolly yang dibuat oleh seniman. Wow! Ilmuwan Temukan Bukti Pertama Bahwa Dinosaurus Bisa Terserang Flu, Batuk, dan Pilek hingga Mati / Corbin Rainbolt dan Woodruff. /New Scientist

ZONABANTEN.com - Dinosaurus yang merupakan salah satu hewan purba juga bisa mengalami flu, batuk, pilek, hingga menyebabkan dirinya mati.

Jika catatan terdahulu menyebutkan bahwa dinosaurus telah mengalami patah tulang, osteoartritis, dan bahkan kanker, temuan ini merupakan bukti pertama kali bahwa dinosaurus ini bisa terserang flu, batuk, dan pilek.

Dilansir ZONABANTEN.com dari NewScientist pada 19 Februari 2022, dinosaurus yang mengalami batuk tersebut adalah MOR 7029 atau Dolly.

Dolly merupakan spesimen yang berasal dari periode Jurassic pada akhir 150 juta tahun lalu.

Baca Juga: Fosil Buaya yang Memakan Dinosaurus Ditemukan, Bukti Ukuran Buaya Lebih Besar di Zaman Purba?

Dolly sendiri merupakan sebutan untuk fosil yang ditemukan, dan termasuk dalam kelompok Diplocid muda, yaitu hewan herbivora besar berleher panjang sekitar 18 meter.

Fosil Dolly pertama kali ditemukan para ilmuwan pada tahun 1990 di Montana, Kanada.

Saat itu, informasi yang didapatkan para ilmuwan masih sebatas identifikasi fosil yang ditemukan.

Setelah 32 tahun setelah penemuan itu, Cary Woodruff selaku ilmuwan di Museum Great Plains Malta, Montana, dan rekan-rekannya menemukan tonjolan yang tidak biasa pada Dolly.

Tonjolan itu ditemukan di tiga tulang leher Dolly, di mana tulang ini berada di area yang melekat pada kantung udara.

Baca Juga: Takjub! Fosil Monster Laut Zaman Dinosaurus Sepanjang 17 Meter Berhasil Terungkap

Tulang ini ternyata menjadi bagian dari sistem pernapasan dinosaurus yang mirip dengan burung modern.

Hasil CT Scan dari fosil Dolly menunjukkan bahwa tonjolan kemungkinan telah terbentuk sebagai respons terhadap infeki pada kantung udara tersebut.

Menambah informasi hasil CT Scan, Woodruff mengatakan bahwa banyak bukti kesehatan dinosaurus yang hilang dalam proses fosilisasi.

Sehingga dirinya dan timnya membandingkan tonjolan tulang itu dengan yang ditemukan pada burung modern.

Mereka percaya bahwa kemungkinan besar Dolly memiliki infeksi jamur yang mirip dengan aspergillosis, karena ada bukti yang sama.

Baca Juga: Ditemukan, Fosil Manusia dan Anjing yang Berusaha Menyelamatkan Diri dari Tsunami

Aspergillosis adalah semacam penyakit pernapasan umum yang bisa berakibat fatal.

Meski begitu, belum ada bukti apakah Dolly benar-benar terkena batuk hingga menyebabkan dirinya mati, di usianya yang masih belia yaitu 15 tahun.

“Kami tidak bisa mengatakan apakah Dolly hanya tersandung satu hari dan meninggal, atau sangat sakit dan lemah sehingga menjadi target predator,” ungkap Woodruff.

“Tetapi saya percaya bahwa dalam satu atau lain cara, infeksi ini pada akhirnya menyebabkan kematian indiviud (termasuk Dolly - red),” tambahnya.

Baca Juga: Alami Flu Ringan, Kim Jong Kook Dinyatakan Positif COVID-19

Namun Woodruff benar-benar yakin bahwa Dolly benar-benar terkena serangan batuk.

Gejala serupa juga bisa dialami oleh dinosaurus lain yang rata-rata usia hidupnya 30 tahun.

Woodruff menekankan bahwa, sama dengan manusia, dinosaurus juga bisa mengalami flu, pilek, atau pneumonia: bersin, batuk, pilek, demam.

“Saya pikir itu sangat menakjubkan ketika Anda dapat memegang sendiri tulang-tulang Dolly yang terinfeksi di tangan Anda, dan Anda mengetahui bahwa 150 juta tahun yang lalu, dinosaurus itu juga sama payahnya dengan kita ketika sakit,” tutup Woodruff.***

Editor: Rizki Ramadhan

Sumber: New Scientist


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah