Kini, toko buku Samir Mansour yang telah kembali dibuka menghadirkan sekitar 400 ribu buku, di antaranya buku anak-anak, novel karya penulis lokal, Arab, dan internasional, serta panduan bisnis dan pemrograman, dan lain-lain.
“Kehancuran tidak menyakiti kami. Sebaliknya, itu membuat kami kuat,” ujar Mansour di tengah sambutannya saat upacara pembukaan toko.
Blokade yang dilakukan Israel-Mesir terhadap Gaza pada 2007 silam, membuat warganya sulit untuk berpergian ke luar negeri.
Yara Eid, seorang pengunjung pun mengaku, dengan hadirnya toko buku milik Samir Mansour telah memberikannya kilasan tentang kehidupan di luar Gaza.
Baca Juga: Mengenal Pluto, Planet Kerdil yang Ditinggalkan
Yara pun menambahkan, buku-buku yang dijual di toko buku tersebut telah membangun imajinasinya dan memberinya harapan bahwa terdapat kehidupan lain, bukan hanya perang dan pertumpahan darah.***