Asteroid Seukuran 4 Kali Menara Eiffel Melewati Bumi Bulan Depan, Apa yang akan Terjadi dengan Umat Manusia?

- 4 Februari 2022, 21:11 WIB
Asteroid Seukuran 4 Kali Menara Eiffel Melewati Bumi Bulan Depan, Apa yang akan Terjadi dengan Umat Manusia? /PIXABAY/9866112
Asteroid Seukuran 4 Kali Menara Eiffel Melewati Bumi Bulan Depan, Apa yang akan Terjadi dengan Umat Manusia? /PIXABAY/9866112 /
ZONABANTEN.com - Asteroid besar seukuran empat kali Menara Eiffel akan melewati bumi pada bulan Maret 2022 mendatang.
 
Asteroid tersebut diperkirakan melintasi bumi dalam jarak yang relatif dekat, dan seorang astronom telah melihatnya terus mendekati bumi.
 
Batu luar angkasa dengan kode 138971 dan dinamakan 2001 CB21 itu akan melewati bumi pada 4 Maret 2022, dilansir Newsweek, Jumat 4 Februari 2022.
 
Asteroid itu diperkirakan melintas sekitar pukul 03.00 pagi ET, atau sekitar pukul 15.00 sore waktu Indonesia barat (WIB).
 
 
Pada saat itu, asteroid tersebut diprediksi akan melaju dengan kecepatan lebih dari 26.800 mil per jam, atau sekitar 43.130 km per jam.
 
Asteroid itu sendiri diperkirakan memiliki diameter hingga 1,3 km atau 4.265 kaki. Ukurannya berpotensi empat kali lebih lebar dari tinggi Menara Eiffel.
 
Lalu, apa yang akan terjadi ketika asteroid tersebut melintasi bumi?
 
Pusat Studi Objek Dekat Bumi (CNEOS) NASA memang telah memasukkan asteroid 2001 CB21 dalam kelompok "berpotensi berbahaya".
 
Namun, umat manusia tidak perlu khawatir, karena asteroid tersebut tidak berada dalam posisi akan menabrak bumi ketika melintas bulan depan.
 
CNEOS juga memang telah menyebut asteoroid 2001 CB21 akan melewati dalam "pendekat terdekat", tapi sebenarnya lebih dari tiga juta mil pada titik terdekat.
 
 
Jarak itu bisa mencapai lebih dari 10 kali lebih jauh dari jarak bumi ke bulan.
 
Gambar asteroid 2001 CB21 tertangkap melalui teleskop bumi oleh Gianluca Masi, astronom di Proyek Teleskop Virtual di Italia pada 30 Januari 2022.
 
Ketika itu, jaraknya lebih dari 21,5 juta mil dari bumi, atau mencapai 33,8 juta km, dan masih hanya terlihat sebagai titik putih kecil.
 
Gambar tersebut merupakan hasil dari eksposur tunggal 420 detik, yang diambil dengan unit teleskop robotik PlaneWave 17".
 
Asteroid 2001 CB21 sendiri mengorbit mengelilingi matahari setiap 384 hari sekali, yang serupa dengan periode orbit bumi.
 
Ukurannya yang besar membuatnya lebih besar dari sekitar 97 persen asteroid yang diketahui, menurut SpaceReference.org.
 
Sementara itu, klasifikasi asteroid 2002 CB21 "berpotensi berbahaya" oleh CNEOS tidak berarti bahwa asteroid itu diperkirakan akan menabrak bumi.
 
 
Sebaliknya, klasifikasi ini diberikan berdasarkan potensi asteroid untuk membuat apa yang disebut CNEOS sebagai "pendekatan terdekat yang mengancam" ke bumi.
 
Pada dasarnya, jika sebuah asteroid berdiameter lebih kecil dari sekitar 500 kaki, dan jika tidak bisa lebih dekat dengan bumi dari sekitar 4,6 juta mil, maka itu tidak akan memenuhi klasifikasi asteroid yang berpotensi berbahaya (PHA).
 
Asteoroid kelompok PHA juga tidak terlalu langka. Pada bulan lalu, asteroid 1994 PC1 yang juga memenuhi klasifikasi ini terbang melewati bumi pada jarak sekitar 1,2 juta mil.
 
Sekali lagi, asteroid itu diperkirakan tidak akan bertabrakan dengan planet bumi.
 
Tabrakan batu luar angkasa dengan bumi adalah ancaman nyata, dan NASA sedang mengerjakan proyek-proyek seperti Uji Pengalihan Asteroid Ganda untuk memperluas kemampuan manusia dalam menghadapi serangan asteroid yang akan datang.***

Editor: Rizki Ramadhan

Sumber: newsweek.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x