Network
ZONABANTEN.com – Wilayah Skandinavia di Eropa kemungkinan akan terbebas dari pelbagai aturan terkait segala yang berhubungan dengan pembatasan dan protokol kesehatan Covid-19.
Denmark adalah negara pertama yang mencabut seluruh kebijakan tersebut, disusul dengan Norwegia.
Namun, 1 negara lain akan segera bergabung dengan mereka berdua.
Baca Juga: Update Covid-19 Global: Jepang Pertimbangkan untuk Perpanjang Masa Status Darurat di 13 Daerah Ini
Negara yang dimaksud yakni Swedia.
Pemerintah Swedia melalui Perdana Menteri mereka, Magdalena Andersson, akan segera mengumumkan dihapusnya kebijakan terkait regulasi penanganan Covid-19.
Penghapusan aturan-aturan yang berlaku sebelumnya diperkirakan mulai berlaku pada 9 Februari 2022 mendatang, dilansir dari Sky News, yang mengutip dari media Swedia, Expressen.
Media tersebut memberitakan bila pemerintah tetap menghimbau masyarakat yang merasa kurang sehat untuk tetap berada di rumah.
Mereka yang tidak divaksin juga akan diberikan peringatan khusus.
Baca Juga: Mengejutkan! Ilmuwan Tiongkok Ungkap Kemungkinan Varian Omicron Berasal dari Hewan Tikus
Meskipun angka infeksi virus masih tergolong tinggi, keputusan untuk mencabut aturan-aturan terkait protokol kesehatan tersebut didasari oleh angka rawat inap di rumah sakit yang kini cenderung stabil.
Alasan lain Swedia memutuskan untuk mencabut segala peraturan pembatasan dan protokol kesehatan secara ketat adalah angka vaksinasi yang tinggi serta sistem kesehatan dengan segala sumber daya yang baik.
Baik Denmark, Norwegia, serta Swedia, termasuk negara yang selalu menempati peringkat tertinggi dalam berbagai aspek yang berhubungan dengan standar kehidupan.
Langkah yang diambil Swedia ini akan membuat mereka sama seperti Denmark.
Denmark adalah salah satu dari beberapa negara di Eropa yang menarik peraturan tentang Covid-19, dimana pihak Denmark mengatakan bahwa virus ini tidak boleh lagi dianggap sebagai ‘penyakit yang berdampak krisis‘.
Baca Juga: Update Covid-19 Global: Perdana Menteri Jepang Dapatkan Dukungan Masyarakat dalam Menangani Covid
Namun tentunya, diperlukan kesadaran akan menjaga kebersihan dan kesehatan oleh suatu lapisan masyarakat demi dapat menciptakan suasana seperti itu.
Itu karena, Denmark yang memiliki jumlah total populasi sebanyak 5,8 juta, masih melaporkan rata-rata melaporkan sekitar 50,000 kasus per hari.
Tapi, kepala Dinas Kesehatan Denmark, Soren Brostrom, mengatakan bahwa ia kini lebih fokus pada pasien positif yang dirawat inap di rumah sakit, yang dianggap jumlahnya ‘cukup rendah‘.
Penggunaan masker sudah tidak wajib di berbagai tempat umum. Masker hanya diwajibkan di berbagai fasilitas kesehatan.
Kebijakan penggunaan tiket masuk digital yang digunakan untuk mengakses segala macam fasilitas publik juga dihapus.
Baca Juga: Update Covid-19 Global: 1 Prefektur di Jepang ini Juga akan Memberlakukan Status Darurat
Beberapa jam kemudian, Norwegia pun mengikuti langkah yang dilakukan oleh Denmark.
Perdana Menteri Norwegia, Jonas Gahr Stoere, menghapus serangkaian aturan mengenai Covid-19.
“Bahkan jika banyak orang yang nantinya terinfeksi virus, akan ada sedikit yang dirawat inap di rumah sakit. Kita terlindungi oleh vaksin, jadi bisa sedikit lebih santai dan melonggarkan berbagai aturan walau nantinya jumlah infeksi naik lagi.“ Kata Stoere.
Meski demikian, kebijakan seperti penggunaan masker dan penjagaan jarak di kerumunan tetap akan diberlakukan di Norwegia.
“Kita tidak benar-benar tahu apakah ini awal dari berakhirnya wabah Covid sebagai pandemi.“ Lanjut PM Stoere.***
