Network
Baca Juga: Mengejutkan! Ilmuwan Tiongkok Ungkap Kemungkinan Varian Omicron Berasal dari Hewan Tikus
Meskipun angka infeksi virus masih tergolong tinggi, keputusan untuk mencabut aturan-aturan terkait protokol kesehatan tersebut didasari oleh angka rawat inap di rumah sakit yang kini cenderung stabil.
Alasan lain Swedia memutuskan untuk mencabut segala peraturan pembatasan dan protokol kesehatan secara ketat adalah angka vaksinasi yang tinggi serta sistem kesehatan dengan segala sumber daya yang baik.
Baik Denmark, Norwegia, serta Swedia, termasuk negara yang selalu menempati peringkat tertinggi dalam berbagai aspek yang berhubungan dengan standar kehidupan.
Langkah yang diambil Swedia ini akan membuat mereka sama seperti Denmark.
Denmark adalah salah satu dari beberapa negara di Eropa yang menarik peraturan tentang Covid-19, dimana pihak Denmark mengatakan bahwa virus ini tidak boleh lagi dianggap sebagai ‘penyakit yang berdampak krisis‘.
Baca Juga: Update Covid-19 Global: Perdana Menteri Jepang Dapatkan Dukungan Masyarakat dalam Menangani Covid
Namun tentunya, diperlukan kesadaran akan menjaga kebersihan dan kesehatan oleh suatu lapisan masyarakat demi dapat menciptakan suasana seperti itu.
Itu karena, Denmark yang memiliki jumlah total populasi sebanyak 5,8 juta, masih melaporkan rata-rata melaporkan sekitar 50,000 kasus per hari.
Tapi, kepala Dinas Kesehatan Denmark, Soren Brostrom, mengatakan bahwa ia kini lebih fokus pada pasien positif yang dirawat inap di rumah sakit, yang dianggap jumlahnya ‘cukup rendah‘.
