Presiden Tayyip Erdogan Kunjungi Ukraina di Tengah Konflik Panas Rusia di Eropa, Ada Apa?

- 3 Februari 2022, 13:49 WIB
Presiden Turki, Tayyip Erdogan akan lakukan kunjungan ke Ukraina di tengah konflik panas negara itu dengan Rusia
Presiden Turki, Tayyip Erdogan akan lakukan kunjungan ke Ukraina di tengah konflik panas negara itu dengan Rusia /Pixabay

ZONABANTEN.com - Presiden Tayyip Erdogan akan mengunjungi timpalannya Volodymyr Zelensky di Ukraina pada Kamis.

Alasan Erdogan melakukan kunjungan adalah mengajukan Turki sebagai mediator untuk meredakan ketegangan Ukraina dengan Rusia.

Laporan ini disampaikan oleh seorang pejabat yang mengatakan bahwa Erdogan tidak akan memihak pada pihak manapun dalam krisis tersebut.

Dilansir dari Reuters, Pejabat Turki mengatakan bahwa Ankara (ibukota Turki) mengharapkan ketegangan segera mereda setelah pertemuan di Kyiv.

Baca Juga: MAKIN PANAS! Presiden Rusia Murka, Tuduh Amerika Gunakan Ukraina Hanya Sebagai ‘Alat’ Kepentingan

Pada hari Rabu, Ankara dan Kyiv mengatakan mereka akan menandatangani perjanjian perdagangan bebas dan kesepakatan lainnya.

Rusia telah membantah rencana untuk menyerang Ukraina di tengah kekhawatiran oleh banyak negara Barat atas pembangunan lebih dari 100.000 tentara di dekat perbatasan, tetapi telah menuntut jaminan keamanan dari Barat.

Perjalanan Erdogan dilakukan setelah kunjungan para pemimpin anggota NATO yaitu Inggris, Polandia, dan Belanda ke Kyiv di tengah kebuntuan konflik.

Turki memiliki hubungan baik dengan Kyiv dan Moskow tetapi mengatakan akan melakukan apa yang diperlukan sebagai anggota NATO jika Rusia menyerang.

Baca Juga: Erdogan Akan Lakukan Kunjungan ke Arab Saudi di Bulan Februari, Begini Tanggapan Putra Mahkota Arab Saudi

Ankara menawarkan pada November lalu untuk membantu meredakan ketegangan, dan bulan lalu sumber diplomatik Turki mengatakan Rusia dan Ukraina terbuka untuk gagasan itu.

Seorang pejabat Turki dalam ungkapan terpisah, berbicara dengan syarat anonim, mengatakan Erdogan akan meminta kedua belah pihak untuk menahan diri.

Ia juga menambahkan Ankara ingin melanjutkan kerjasamanya dengan kedua negara tersebut.

“Pendekatan Turki tidak memihak satu pihak atau melawan satu negara dalam ketegangan,” kata pejabat itu.

"Dengan inisiatif Erdogan dan dengan beberapa pesan yang akan dia sampaikan, kami berharap ketegangan mereda."

Baca Juga: Rusia Khawatirkan Kelakuan Amerika Serikat yang 'Tak Dapat Diprediksi'

Turki berbagi Laut Hitam dengan Ukraina dan Rusia. Erdogan mengatakan konflik tidak akan dapat diterima di kawasan itu dan memperingatkan Rusia bahwa invasi tidak akan bijaksana.

Sementara menjalin kerja sama dengan Rusia di bidang pertahanan dan energi, Turki telah menentang kebijakan Moskow di Suriah dan Libya, serta pencaplokannya atas semenanjung Krimea pada tahun 2014.

Turki juga telah menjual drone canggih ke Ukraina dan menandatangani kesepakatan untuk memproduksi lebih banyak di dekat Kyiv, dan hal itu membuat marah Rusia.

Perdana Menteri Ukraina mengatakan pada hari Rabu bahwa Ukraina dan Turki akan menandatangani selusin perjanjian termasuk kesepakatan perdagangan bebas selama pembicaraan di Kyiv.***

Editor: Rizki Ramadhan

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah