Ankara menawarkan pada November lalu untuk membantu meredakan ketegangan, dan bulan lalu sumber diplomatik Turki mengatakan Rusia dan Ukraina terbuka untuk gagasan itu.
Seorang pejabat Turki dalam ungkapan terpisah, berbicara dengan syarat anonim, mengatakan Erdogan akan meminta kedua belah pihak untuk menahan diri.
Ia juga menambahkan Ankara ingin melanjutkan kerjasamanya dengan kedua negara tersebut.
“Pendekatan Turki tidak memihak satu pihak atau melawan satu negara dalam ketegangan,” kata pejabat itu.
"Dengan inisiatif Erdogan dan dengan beberapa pesan yang akan dia sampaikan, kami berharap ketegangan mereda."
Baca Juga: Rusia Khawatirkan Kelakuan Amerika Serikat yang 'Tak Dapat Diprediksi'
Turki berbagi Laut Hitam dengan Ukraina dan Rusia. Erdogan mengatakan konflik tidak akan dapat diterima di kawasan itu dan memperingatkan Rusia bahwa invasi tidak akan bijaksana.
Sementara menjalin kerja sama dengan Rusia di bidang pertahanan dan energi, Turki telah menentang kebijakan Moskow di Suriah dan Libya, serta pencaplokannya atas semenanjung Krimea pada tahun 2014.
Turki juga telah menjual drone canggih ke Ukraina dan menandatangani kesepakatan untuk memproduksi lebih banyak di dekat Kyiv, dan hal itu membuat marah Rusia.