Kematian Akibat COVID-19 Mulai Meningkat, Ini Tanggapan Badan Kesehatan Dunia WHO

- 2 Februari 2022, 21:09 WIB
Menurut Badan Kesehatan Dunia WHO, Peningkatan Kematian Akibat COVID-19 Sangat Mengkhawatirkan
Menurut Badan Kesehatan Dunia WHO, Peningkatan Kematian Akibat COVID-19 Sangat Mengkhawatirkan /Ilustrasi – Direktur Jendral WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus

ZONABANTEN.com – Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus memperingatkan adanya "peningkatan yang sangat mengkhawatirkan".

Pernyataan pimpinan tinggi badan Kesehatan dunia WHO ini  terkait kematian akibat COVID-19 di seluruh dunia.

Ia menyatakan hampir 90 juta kasus telah dilaporkan ke WHO sejak virus corona varian Omicron pertama kali diketemukan sekitar 10 minggu yang lalu.

Angka yang tersebutyang dimiliki WHO ini lebih banyak daripada jumlah kasus yang diwartakan sepanjang tahun 2020 .

“Kita sekarang mulai melihat peningkatan kematian yang sangat mengkhawatirkan di sebagian besar wilayah di dunia,” kata Tedros pimpinan tertinggi badan kesehatan dunia WHO dalam seminar secara virtual pada Selasa, 1 Februari 2022 melansir dari ANTARA.

Baca Juga: Putra Mahkota Ingin Ganti Bendera Arab Saudi Bertulis Kalimat Syahadat, Tonjolkan Nasionalisme Bukan Agama

Baca Juga: Ternyata Ananda Omesh adalah Seorang “Pandemic Golf”

Tedros menyatakan 30 Januari 2022 menandai dua tahun sejak darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional diwartkana atas sebaran COVID-19.

Pada waktu kurang dari 100 kasus dan tidak ada kematian yang diwartakan di luar kawasan daratan China.

“Dua tahun kemudian, lebih dari 370 juta kasus telah dilaporkan dan lebih dari 5,6 juta kematian –-dan kami tahu jumlah ini lebih rendah (daripada angka sesungguhnya),” sebut Tedros.

Baca Juga: Apa Bedanya Belahan Jiwa dan Pasangan Hidup? 4 Poin Ini Bisa Menjawab Teka Teki Anda

“Kami khawatir narasi telah muncul di beberapa negara bahwa karena vaksin, dan karena penularan Omicron yang tinggi dan tingkat keparahan yang lebih rendah, mencegah penularan tidak lagi mungkin dan tidak lagi diperlukan,” tambah Tedros.

Dia memperingatkan bahwa narasi semacam itu "sama sekali tidak benar" karena lebih banyak transmisi berarti lebih banyak kematian.

WHO tidak menyerukan negara mana pun untuk kembali ke karantina wilayah atau lockdown, namun mendesak semua negara untuk memberikan perlindungan memanfaatkan setiap pedoman yang ada, bukan hanya vaksin.

Baca Juga: Satgas Peringatkan bahwa COVID-19 Masih Jadi Ancaman Kelompok Rentan

“Terlalu dini bagi negara mana pun untuk menyerah atau menyatakan kemenangan. Virus ini berbahaya, dan terus berkembang di depan mata kita. WHO saat ini melacak empat sub-garis keturunan dari varian Omicron yang menjadi perhatian, termasuk BA.2," papar Tedros.***

Editor: Bayu Kurniya Sandi

Sumber: Antaranews


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah