Menteri Inggris Mengaku Dipecat Hanya Karena Beragama Islam, Buat Rekan Kerja Tidak Nyaman

- 23 Januari 2022, 19:14 WIB
Menteri Inggris Mengaku Dipecat Hanya Karena Beragama Islam, Buat Rekan Kerja Tidak Nyaman
Menteri Inggris Mengaku Dipecat Hanya Karena Beragama Islam, Buat Rekan Kerja Tidak Nyaman /Reuters

ZONABANTEN.com - Mantan Menteri Junior Transportasi Inggris Nusrat Ghani baru-baru ini menyatakan bahwa ia dipecat karena ia beragama islam.

Ghani, yang kehilangan pekerjaannya pada Februari 2020 lalu, diberi tahu oleh seorang penegak disiplin parlementer bahwa statusnya sebagai penganut agama islam diangkat sebagai persoalan karena membuat rekan kerjanya tidak nyaman.

“Saya diberitahu bahwa pada pertemuan perombakan di Downing Street bahwa 'Kemusliman' diangkat sebagai 'isu', bahwa status 'menteri wanita Muslim' saya membuat rekan kerja tidak nyaman," ucapnya, seperti yang dilansir dari Al Jazeera.

Ia juga memberi pengakuan bahwa kabar tersebut sempat menggoyahkan kepercayaannya kepada partai, dan bahkan membuatnya mempertimbangkan keputusan untuk melanjutkan dengan tugasnya di parlemen.

Baca Juga: Ternyata Freemason Merekrut Wanita Juga, Berikut Faktanya

“Saya tidak akan berpura-pura bahwa ini tidak menggoyahkan kepercayaan saya pada partai dan saya kadang-kadang mempertimbangkan dengan serius apakah akan melanjutkan sebagai anggota parlemen.” lanjutnya.

Kantor perdana menteri belum memberikan tanggapan atas komentarnya, namun kepala dari penegak disiplin parlementer, Mark Spencer, menyanggah isi pernyataan tersebut.

"Tuduhan ini sepenuhnya salah dan saya menganggapnya sebagai pencemaran nama baik," katanya di Twitter. "Saya tidak pernah menggunakan kata-kata yang dikaitkan dengan saya."

Spencer juga menambahkan bahwa Ghani menolak untuk membawa masalah tersebut agar diselidiki secara formal ketika masalah pertama diangkat pda Maret lalu.

Wakil perdana menteri Dominic Raab menyatakan bahwa kasus tersebut harus diselidiki dengan baik bila mantan menteri muslim pertama di Inggris itu mengajukan keluhan secara resmi.

"Kami sama sekali tidak memberi toleransi atas diskriminasi dan Islamofobia apa pun, di Partai Konservatif,” kata Raab.

Baca Juga: AS-China Saling Stop Puluhan Penerbangan Internasional, Gara-gara Hubungan Diplomatik Tengah Memanas?

"Klaim seperti ini, seserius apa pun, harus dilaporkan dengan benar, dan kemudian penyelidikan yang tepat (harus dilakukan)."

Rekan Ghani, William Wragg, memuji keberanian dari wanita berusia 49 tahun itu.

"Nus sangat berani untuk angkat bicara.  Saya benar-benar terkejut mengetahui pengalamannya,” tulisnya di Twitter.

Sebelumnya, Partai Konservatif Inggris sempat menghadapi tuduhan atas Islamofobia. Sebuah laporan yang dirilis pada Mei lalu memberikan kritik karena buruknya penanganan keluhan diskriminasi terhadap kaum Muslim.

Menanggapi hal tersebut, perdana menteri Boris Johnson mengeluarkan permintaan maaf untuk perkataannya mengenai Islam di masa lalu.***

Editor: Rizki Ramadhan

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x