Yang dimaksudkan untuk memperingatkan umat terhadap "penyesatan, penyimpangan, dan bahaya" kelompok tersebut.
Menurut pengumuman Kementerian, afiliasi dengan Jamaah Tabligh dan kelompok partisan lainnya dilarang di Kerajaan dibawah kepemimpinan pangeran Mohammed bin Salman.
Gerakan misionaris Sunni, menegaskan itu adalah kelompok agama dan bukan politik, dengan sekitar 400 juta pengikut di seluruh dunia.
Sementara itu, Juru bicara Inggris untuk sebuah kelompok yang berafiliasi dengan Jamaah Tabligh, Sameeruddin Qasmi, mengatakan dalam sebuah pesan video bahwa
"Ini adalah tuduhan besar pada Jamaah Tabligh. Itu tidak ada hubungannya dengan terorisme. Jamaah Tabligh adalah kelompok yang menghentikan terorisme, mengutuk terorisme. dan menolak terorisme." jelasnya.
"Kami tidak mengizinkan siapapun untuk berbicara menentang agama, komunitas, dan negara mana pun. Kami berbicara hanya untuk lima rukun Islam; tidak ada orang kami yang pernah ditemukan terlibat dalam kegiatan teroris apapun," sambung jubir tersebut.
Ulama Islam, Darool Uloom Deoband, di India, menyuarakan ketidaksetujuannya terhadap larangan otoritas Arab Saudi.
Sebuah pernyataan oleh rektor, Maulana Abdul Qasim Nomani, mengatakan bahwa tuduhan itu tidak berdasar dan bahwa gerakan itu hanya peduli dengan penyebaran dien. (keyakinan).
Berita larangan itu disambut oleh partai nasionalis Hindu yang berkuasa di India, BJP, yang pemimpinnya dan Menteri Kesehatan negara itu saat ini, Mangal Pandey, dikutip oleh kantor berita ANI India yang mengatakan,