Menilik Aksi Brutal dan Kerasnya Barak Pelatihan Pasukan Katak di Taiwan

- 18 Januari 2022, 09:51 WIB
Salah satu prajurit tengah berjalan dengan badannya melintasi jalan bebatuan sebagai bentuk pelatihan pasukan katak di Taiwan. /Tangkapan layar video Reuters
Salah satu prajurit tengah berjalan dengan badannya melintasi jalan bebatuan sebagai bentuk pelatihan pasukan katak di Taiwan. /Tangkapan layar video Reuters /

Rintangan terakhir yang disebut 'jalan surga'. /Tangkapan layar video Reuters
Rintangan terakhir yang disebut 'jalan surga'. /Tangkapan layar video Reuters
"Ini adalah tanggung jawab seorang prajurit, ini sesuatu yang harus kita lakukan," tambahnya.

Selama pelatihan ini mereka harus menanggung beratnya pelatihan, mulai dari perjalanan panjang di dalam air yang memakan waktu berjam-jam dan teriakan terus-menerus yang dilakukan para instruktur.

Banyak waktu dihabiskan di laut dan kolam renang bahkan dengan tangan dan kaki terikat. Belajar bagaimana menahan napas untuk waktu yang lama, berenang dengan peralatan tempur lengkap, dan menyusup ke pantai dari laut.

Tampak kedua prajurit tengah mengikat kedua kakinya sebagai seleksi. /Reuters/Ann Wang
Tampak kedua prajurit tengah mengikat kedua kakinya sebagai seleksi. /Reuters/Ann Wang
Setiap enam jam mereka memiliki satu jam istirahat. Pada saat itu mereka harus makan, mengupas umbi bawang putih untuk meningkatkan sistem kekebalan mereka, mendapatkan perawatan medis, pergi ke toilet dan berbaring sejenak.

Mungkin hanya akan berakhir dengan tidur lima menit lalu kembali meringkuk bersama di lantai dingin beralaskan kain hijau tipis, dan langsung terbangun dengan bunyi peluit yang melengking.

Mereka harus menahan kantuk dengan memaksa kedua kelopak mata terbuka dengan jari tangannya. /Reuters/Ann Wang
Mereka harus menahan kantuk dengan memaksa kedua kelopak mata terbuka dengan jari tangannya. /Reuters/Ann Wang
Tujuan dari semua ini adalah memberi tekad yang kuat saat terjun langsung dalam peperangan. Tidak peduli betapa sulitnya pelatihan, mereka menciptakan kesetiaan yang teguh kepada rekan-rekan militernya.

Para kandidat semuanya adalah sukarelawan, didorong untuk bergabung dengan pasukan khusus dari campuran patriotisme dan keinginan untuk mendorong batas pribadi mereka.

Wu Yu Wei (26) mengatakan dia menganggapnya sebagai 'tantangan pribadi'.

"Yang paling susah adalah mengatur waktu. Membagi waktu untuk istirahat, beralih ke toilet, dan hanya minum air seteguk sebelum lanjut ke bagian selanjutnya," ujarnya.

"Beberapa hari pertama melelahkan, dan kemudian akan terbiasa. Harus kuat dan mengandalkan tekad yang kita punya," tuturnya kembali.

Halaman:

Editor: Yuliansyah

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x