Tidak Jadi Liburan, Ratusan Penerbangan di Berbagai Negara Dibatalkan Akibat dari Lonjakan Omicron

- 25 Desember 2021, 21:16 WIB
 Ilustrasi bandara.
Ilustrasi bandara. / Unsplash/ Wngang Zai

 

ZONABANTEN.com – Rencana perjalanan liburan di seluruh dunia terus terganggu dengan ribuan penerbangan yang dibatalkan selama akhir pekan Natal disebabkan oleh melonjaknya infeksi Covid.

Maskapai penerbangan menyalahkan kurangnya staf yang sehat atas pembatalan hampir 2.400 penerbangan pada hari jumat dan lebih dari 2.300 penerbangan pada hari sabtu.

Lebih dari 800 penerbangan yang dibatalkan pada hari Sabtu adalah penerbangan ke atau dari bandara AS.

Di Eropa, pembatasan perjalanan adalah salah satu langkah yang bertujuan untuk mengurangi kasus, yang sebagian besar didorong oleh varian Omicron.

Baca Juga: RM dan Jin BTS Dikonfirmasi Positif Covid-19

Meskipun temuan awal mengatakan bahwa Omicron lebih ringan daripada varian lainnya, para ilmuwan khawatir dengan banyaknya infeksi yang tercatat.

Banyaknya pembatalan penerbangan dikarenakan hasil dari kru penerbangan saat di tes adalah positif, atau dipaksa untuk mengisolasi diri untuk membendung penyebaran.

Penundaan dan gangguan lebih lanjut diperkirakan terjadi beriringan dengan ratusan penerbangan yang akan dibatalkan pada hari Minggu, menurut situs web FlightAware.

Seperti banyak negara di seluruh dunia, AS juga telah mengalami peningkatan kasus yang tajam.

"Ketika kita memiliki jutaan dan jutaan dan jutaan orang, dan semuanya sakit berbarengan dalam satu waktu, tidak perlu persentase besar dari orang-orang itu untuk menjatuhkan rumah sakit," Kata Dr Hallie Prescott, profesor penyakit dalam di Universitas Michigan, kepada New York Times.

Baca Juga: Hampir 527 Penerbangan Malam Natal Dibatalkan, Warga Amerika Serikat Tetap Nekat!

Di seluruh Eropa, pemerintah telah melakukan langkah-langkah mereka sendiri untuk memerangi peningkatan seperti di:

· Italia, Spanyol dan Yunani telah membuat peraturan untuk memakai masker wajah wajib di luar ruangan lagi.

· Catalonia, di spanyol sebelah timur laut, telah memberlakukan jam pulang malam.

· Belanda telah memasuki lockdown awal pekan ini.

· Jerman mengatakan akan membatasi pertemuan pribadi hingga 10 orang dan menutup klub malam mulai 28 Desember. Pertandingan sepak bola juga akan dimainkan secara tertutup.

Baca Juga: Singapura Rombak Line-Up Lawan Indonesia di Leg 2 Semi Final Piala AFF 2020, Pencetak Gol Malah Dicadangkan

· Portugal telah memerintahkan bar dan klub malam ditutup mulai tanggal 26 Desember, dan mewajibkan bekerja dari rumah hingga 9 Januari.

Tetapi di Afrika Selatan yang merupakan tempat varian Omicron pertama kali diidentifikasi, pemerintah Afrika Selatan telah mengakhiri pelacakan kontak Covid, kecuali untuk wabah cluster yang serius atau penjara.

Departemen kesehatan mengumumkan bahwa karena sebagian besar penduduk sekarang telah terpapar virus corona, kebijakan sekarang beralih dari strategi penahanan ke salah satu mitigasi termasuk pemantauan diri, pemakaian masker, dan jaga jarak sosial.

Pemerintah AS sebelumnya mengumumkan akan mencabut pembatasan perjalanan yang diberlakukan di Afrika Selatan dan tujuh negara Afrika lainnya karena kekhawatiran tentang varian Omicron pada 31 Desember.

Baca Juga: Mau Jadi Selebgram atau Influencer di Tahun 2022? Ikuti 5 Tips Berikut Ini!

Pakar penyakit menular top Amerika, Dr Anthony Fauci, memperingatkan awal pekan ini bahwa perjalanan Natal akan menyebabkan meningkatnya penyebaran varian bahkan dapat terkena juga kepada orang yang sudah divaksinasi penuh.

Oleh karena itu, ribuan rencana liburan mereka berantakan karena penerbangan di seluruh negeri dibatalkan atau ditunda.

Perusahaan AS yang terkena dampak terburuk adalah Delta, United Airlines dan American Airlines.

Maskapai United Airlines mengatakan meningkatnya jumlah kasus Omicron "berdampak langsung pada kru penerbangan kami dan orang-orang yang menjalankan operasi kami", mereka menambahkan bahwa hal tersebut berhubungan dengan para penumpang yang terkena imbas sebelum mereka datang ke bandara.

Baca Juga: Harga Kebutuhan Pokok Naik, Pedagang Pasar Ciputat Keluhkan Pasokan

Secara keseluruhan, maskapai penerbangan global telah membatalkan lebih dari 4.700 penerbangan yang dijadwalkan lepas landas pada Jumat dan Sabtu.

Di Australia, pada hari jumat, ribuan perjalanan liburan terganggu karena lebih dari 100 penerbangan domestik dari Sydney dan Melbourne ke kota-kota lain dibatalkan.

Seorang juru bicara untuk maskapai Australian airlines Jetstar, yang bertanggung jawab atas banyak pembatalan, mengatakan bahwa perusahaan tersebut telah membooking ulang "sebagian besar" penumpang yang terkena dampak "dalam beberapa jam dari waktu keberangkatan asli mereka sehingga mereka dapat sampai ke tujuan mereka tepat waktu untuk merayakan natal ".

Sementara itu, warga Inggris yang terdampar di Australia memilih untuk memanfaatkan situasi dengan menghabiskan waktu di Pantai Bondi Sydney.

Baca Juga: Harga Kebutuhan Pokok Naik, Pedagang Pasar Ciputat Keluhkan Pasokan

"Tidak ada penerbangan pulang. Saya merayakannya dengan cara terbaik yang saya bisa. Saya senang berada di Australia, saya senang berada di Bondi," kata Matthew Ryan Johnson, dia menambahkan: "Berada di pantai untuk hari Natal adalah mimpi yang menjadi kenyataan."

Lebih dari 5,3 juta orang telah meninggal karena virus corona di seluruh dunia, menurut Universitas Johns Hopkins Amerika. Serta ada 279 juta kasus yang dikonfirmasi.***

Editor: Bunga Angeli

Sumber: BBC


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah