Profesor Di London Peringatkan Kematian Akibat Omicron Kini Tembus 4000 Kasus Per Hari

- 18 Desember 2021, 14:15 WIB
Profesor Di London Peringatkan Kematian Akibat Omicron Kini Tembus 4000 Kasus Per Hari
Profesor Di London Peringatkan Kematian Akibat Omicron Kini Tembus 4000 Kasus Per Hari /Pexels @Gustavo Fring

ZONABANTEN.com – Varian Covid-19 Omicron telah menyebar di berbagai negara di dunia, varian Omicron ini diketahui menular lebih cepat dan mereplikasi diri 70 kali lebih cepat dari varian Covid-19 sebelumnya.

Update tentang Covid-19 Omicron terkini telah mencatat kematian akibat Omicron mencapai 4000 kematian dalam sehari.

Karena jenis virus Corona Omicron terus menular dan menyebar hingga membuat kasus kematian juga meningkat drastis.

Studi yang dilakukan oleh tim yang dipimpin oleh Profesor Neil Ferguson dari Imperial College London, muncul ketika kasus Covid-19 Omicron dalam sehari mencapai rekor tertinggi.

Baca Juga: Sebabkan Angka Covid 19 Naik di Amerika Serikat, Varian Omicron Batalkan Sejumlah Agenda Nasional

Kasus Covid-19 varian Omicron saat ini sedang melonjak dan sekarang dominan di Inggris dan Skotlandia.

Para peneliti yang dipimpin oleh pria yang dijuluki "Professor Lockdown" -mengatakan orang lima kali lebih mungkin untuk terinfeksi Covid-19 untuk kedua kalinya dari varian Omicron.

Karena kekebalan tidak bertahan dengan baik, maka diperingatkan lonjakan besar dalam infeksi Omicron, rawat inap di rumah sakit, dan kematian selama musim dingin akan naik.

Data menunjukkan kematian bisa melonjak menjadi 2.500 atau 4.000 per hari di puncak yang tidak terkendali pada tahun baru dibandingkan dengan rekor tertinggi 1.600 pada Januari 2021.

Baca Juga: Varian Omicron Serang Global, Korea Selatan Bergegas Ciptakan Vaksin Baru

“Jika memiliki cukup kasus Omicron per hari, jumlah rawat inap yang dihasilkan menurut kami masih dapat menimbulkan tantangan besar bagi sistem kesehatan manapun,” kata Prof Ferguson.

"Saya pikir ini adalah ilustrasi kebutuhan untuk bertindak." Tambah rekannya, Profesor Azra Ghani yang juga peneliti dalam studi Omicron.

Tetapi mengomentari studi Imperial, Profesor James Naismith dari Universitas Oxford mengatakan bahwa vaksinasi dapat melindungi dari virus Covid-19 varian Omicron jika telah mencapai dua kali atau tiga kali suntikan vaksin Covid-19.

“Kami dapat yakin bahwa orang yang divaksinasi ganda dan terutama tiga kali lipat memiliki perlindungan terhadap penyakit serius dari infeksi varian Omicron.” Kata James.

Baca Juga: Seorang Wanita Mengaku Dilecehkan Saat Mencoba Teknologi VR Metaverse

Selain itu, James juga mengatakan bahwa dengan vaksinasi, maka penyakit serius karena varian Omicron dapat diminimalisir.

“Akibatnya, jumlah rawat inap per 1.000 infeksi Omicron akan jauh lebih rendah daripada gelombang pertama. Obat-obatan dan perawatan yang lebih baik juga akan membantu.” Lanjut James.

Dan sebuah studi oleh University of Cape Town menemukan kekebalan dari sel-T yang dibuat setelah suntikan vaksin Pfizer masih 70 hingga 80 persen sebaik melawan varian Omicron.

Seiring berkembangnya gelombang Omicron, semakin banyak data yang membuktikan bahwa vaksin booster adalah perlindungan terbaik terhadap infeksi dan penyakit parah yang disebabkan oleh Omicron.

Baca Juga: Dampak Krisis Ekonomi, PBB Khawatirkan Kondisi Anak-Anak di Lebanon

Studi Imperial juga menunjukkan bahwa dosis tambahan akan melindungi terhadap penyakit parah Omicron, bahkan jika kemanjuran sedikit lebih rendah daripada melawan varian sebelumnya.

Setelah booster, perlindungan terhadap penyakit parah dan oleh karena itu rawat inap dari Omicron adalah 80 persen, Imperial College London memperkirakan.

Dr Alexandra Hogan, dari tim peneliti Imperial, mengatakan "penyebaran cepat varian Omicron sangat mengkhawatirkan".

"Peningkatan substansial dalam infeksi Omicron dan kasus positif diperkirakan meningkat dalam beberapa minggu mendatang," katanya.

“Studi kami memberikan bukti lebih lanjut tentang pentingnya memberikan dosis booster sebagai prioritas langsung, terutama pada populasi yang lebih tua, berisiko tinggi, dan prioritas.” Lanjut Dr Hogan.***

Editor: Rizki Ramadhan

Sumber: thesun. co.uk


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah