Di bawah kesepakatan awal yang saat itu U.S. masih dipimpin Presiden Donald Trump, ditinggalkan pada tahun 2018. Iran membatasi program nuklirnya dengan imbalan bantuan dari AS, Uni Eropa dan sanksi PBB.
Putaran pembicaraan saat ini di Wina mengikuti jeda lima bulan setelah pemilihan garis keras Ebrahim Raisi sebagai presiden Iran.
Para pejabat Iran sebelumnya mengatakan mereka tetap pada pendirian keras mereka.
Raisi mengatakan pada 11 Desember 2021, bahwa Teheran serius dalam pembicaraan nuklirnya di Wina. ***