Erdogan Akan Usir 10 Duta Besar, Termasuk Amerika Serikat, Ada Apa?

- 24 Oktober 2021, 18:33 WIB
Turkish President Tayyip Erdogan addresses his supporters in Eskisehir, Turkey, October 23, 2021. Murat Cetinmuhurdar/PPO/Handout via REUTERS
Turkish President Tayyip Erdogan addresses his supporters in Eskisehir, Turkey, October 23, 2021. Murat Cetinmuhurdar/PPO/Handout via REUTERS /


ZONABANTEN.com – Presiden Turki, Tayyip Erdogan mengatakan kepada Kementerian Luar Negeri Turki untuk mengusir duta besar Amerika Serikat dan sembilan negara Barat lainnya.

Diketahui bahwa kedatangan Amerika Serikat dan sembilan negara Eropa adalah untuk menuntut pembebasan Osman Kavala.

Sembilan negara Eropa tersebut diantaranya adalah Kanada, Denmark, Prancis, Jerman, Belanda, Norwegia, Swedia, Finlandia, dan Selandia Baru. Enam dari sembilan negara tersebut merupakan anggota Uni Eropa.

“Saya memberikan perintah yang diperlukan kepada menteri luar negeri kami dan mengatakan apa yang harus dikatakan, 10 duta besar ini harus dinyatakan persona non grata (tidak diinginkan) sekaligus. Anda akan segera menyelesaikannya,” kata Erdogan dalam pidatonya di kota barat laut Turki, Eskisehir, dilansir dari Reuters.com pada 24 Oktober 2021.

Baca Juga: Semakin Memanas! Perwakilan Amerika Datangi Korsel, Desak Korut Lakukan Denuklirisasi

“Mereka akan tahu dan mengerti Turki. Pada hari mereka tidak tahu dan mengerti Turki, mereka akan pergi,” tambah Erdogan.

Kedutaan Amerika Serikat, Prancis serta Gedung Putih belum memberikan komentar mengenai tindakan Erdogan. Sedangkan, juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat sedang menunggu penjelasan dari Kementerian Luar Negeri Turki.

Pasalnya, Erdogan telah mengatakan akan bertemu dengan Presiden Amerika Serikat, Joe Biden pada pertemuan puncak KTT G20 di Roma pada akhir pekan.

Menurut salah satu sumber diplomatik, Turki dimungkinkan melakukan deeskalasi. Hal itu berkaitan dengan dampak diplomatik yang akan diprediksi muncul akibat tindakan Turki menjelang dilaksanakannya KTT G20 dan KTT Iklim di Glasglow mulai akhir bulan.

Kedutaan Turki belum memberikan instruksi lebih lanjut terkait hal tersebut.

Baca Juga: Keluarga Sultan Aceh Meminta Bantuan Kepada Presiden Turki Terkait Situs Sejarah Warisan Islam

Sementara itu, Kedutaan Norwegia belum menerima pemberitahuan dari otoritas Turki terkait dengan pengusiran oleh Erdogan.

“Duta besar kami belum melakukan apapun yang menjamin pengusiran,” kata Trude Maaseide, Kepala Juru Bicara Kementerian Norwegia.

“Kami akan terus meminta Turki untuk mematuhi standar demokrasi dan aturan hukum negara itu berkomitmen di bawah Konvensi Hak Asasi Manusia Eropa,” tambahnya.

Osman Kavala telah dibebaskan tahun lalu dari tuduhan protes pada tahun 2013, namun upaya itu dibatalkan. Kavala kembali dituduh atas upaya kudeta terhadap Presiden Turki, Erdogan.

Presiden Parlemen Eropa David Sassoli mentweet, “pengusiran 10 duta bessar adalah tanda pergeseran otoritas pemerintahan Turki. Kami tidak akan terintimidasi. Kebebasan untuk Osman Kavala.”

Dewan Eropa yang mengawasi pelaksanaan keputusan ECHR (Konvensi Eropa tentang Hak Asasi Manusia) mengungkapkan bahwa akan memulai proses pelanggaran terhadap Turki jika Kavala tidak dibebaskan.

Sementara itu, Kavala mengatakan tidak akan menghadiri persidangan. Menurutnya, persidangan yang adil tidak mungkin dilakukan setelah pernyataan Erdogan terakhir kali.

Kavala telah dijadwalkan akan melakukan persidangan pada 26 November mendatang.***

Editor: Rizki Ramadhan

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x