Adik Kim Jong Un Ungkap Syarat Melangsungkan Pertemuan Antara Korea Utara dan Selatan, Bisakah Terlaksana?

- 26 September 2021, 18:38 WIB
Adik Kim Jong Un Ungkap Syarat untuk Melangsungkan Pertemuan Antara Korea Utara dan Korea Selatan
Adik Kim Jong Un Ungkap Syarat untuk Melangsungkan Pertemuan Antara Korea Utara dan Korea Selatan /Jorge Silva/Reuters

ZONABANTEN.com - Adik dari pemimpin paling berpengaruh di Korea Utara, Kim Jong Un, mengatakan bahwa pertemuan puncak antar-Korea bisa saja dilangsungkan dengan syarat tertentu.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Kim Yo Jung, yang merupakan penasihat utama sekaligus saudari perempuan Kim Jong Un.

"KTT antar-Korea yang menghadirkan Kim Jong Un dan Moon Jae In dapat diadakan hanya jika ada jaminan ketidakberpihakan dan sikap saling menghormati," ungkap Kim Yo Jong dalam siaran kantor berita resmi Pyongyang, KCNA.

“Tidak perlu bagi (Korea) Utara dan Selatan untuk membuang waktu saling dengan menyalahkan dan terlibat dalam perang kata-kata,” tambahnya.

Baca Juga: Jerman Mengadakan Pemilu Kanselir untuk Memutuskan Pengganti Merkel Setelah 16 Tahun Menjabat

Dalam sambutannya hari Sabtu, 25 September 2021, Kim mengatakan jika ia selalu memperhatikan diskusi intens di Korea Selatan mengenai prospek baru dari deklarasi formal.

“Saya merasa bahwa keinginan publik Korea Selatan yang ingin memulihkan hubungan antar-Korea dari kebuntuan dan mencapai stabilitas damai sesegera mungkin sangatlah kuat,” kata Kim Yo Jong.

Adik Kim Jong Un tersebut juga menyatakan bahwa pihaknya memiliki keinginan yang sama dengan publik Korea Selatan tersebut.

“Kami juga memiliki keinginan yang sama,” ungkapnya.

Kim juga memberi seruan agar Korea Selatan menghindari “standar ganda yang tidak setara”.

Baca Juga: Jelang Peringatan Hari Rabies Sedunia, Pemkot Tangerang Gelar Vaksinasi Rabies Gratis

Pernyataan tersebut merupakan dilatarbelakangi kritik Moon Jae In terhadap peluncuran rudal Korea Utara baru-baru ini.

Pasalnya, Korea Selatan juga telah melakukan uji coba peluncuran rudal balistik kapal selam (SLBM) pada pekan lalu.

Sedangkan Korea Utara sudah melakukan dua penembakan rudal pada bulan September ini. Terdiri dari satu rudal jelajah jarak jauh dan sebuah rudal balistik jarak pendek.

Menanggapi pernyataan Kim Yo Jong tersebut, Kementerian Unifikasi Korea mengatakan bahwa pihaknya akan segera menyiapkan segala kebutuhan guna memulihkan saluran hotline antar-Korea yang terputus.

“Untuk diskusi ini, pertama-tama jalur komunikasi antar-Korea harus dipulihkan dengan cepat. Karena komunikasi yang lancar dan stabil adalah salah satu hal penting (yang menentukan keberhasilan diskusi),” ujar perwakilan Kementerian Unifikasi Seoul.

Baca Juga: Pemerintah Jepang Setujui Rencana Dosis Ketiga Vaksin Covid -19, Fokus Pada Penerima Vaksin Kedua 8 Bulan Lalu

Komunikasi antara Utara dan Korea Selatan sebagian besar telah terputus setelah KTT AS-Korea Utara kedua di Hanoi pada Februari 2019.

Hal ini diakibatkan kegagalan presiden AS saat itu, Donald Trump dan presiden Korea Utara, Kim Jong-un, dalam menyelesaikan persyaratan kesepakatan.

Meski begitu, Analis mengatakan jika Korea Utara sengaja memanfaatkan keinginan Moon Jae In untuk menekan Seoul agar dapat membujuk pemerintahan Biden.

Dengan begitu, mereka akan meringankan sanksi terkait program senjata nuklir Korea Utara serta menangguhkan latihan militer gabungan AS-Korea Selatan.***

Editor: Rizki Ramadhan

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x