Perlindungan Terhadap COVID-19 Berkurang, Moderna Ajukan Vaksin Booster

- 16 September 2021, 09:58 WIB
Ilustrasi Vaksin Moderna Sebagai Perlindungan Terhadap COVID-19/Unsplash/Ian Hutchinson/
Ilustrasi Vaksin Moderna Sebagai Perlindungan Terhadap COVID-19/Unsplash/Ian Hutchinson/ /

ZONABANTEN.com - Data baru dari uji coba vaksin COVID-19 Moderna, menunjukkan bahwa perlindungan yang dihasilkan berkurang seiring waktu.

Sehingga diperlukan dosis booster, kata perusahaan, Moderna Inc.

Hoge tidak memperkirakann berapa banyak kasus yang akan parah, tetapi mengatakan beberapa akan memerlukan rawat inap.

"Ini hanya satu perkiraan, tetapi kami percaya ini berarti ketika anda melihat ke arah musim gugur dan musim dingin, setidaknya kami memperkirakan perkiraan dampak berkurangnya kekebalan akan menjadi 600.000 kasus tambahan COVID-19," kata Presiden Moderna, Stephen Hoge.

Baca Juga: Vaksin Moderna Mengalami Penurunan Tingkat Perlindungan, Moderna Siap untuk Buat Booster

Data tersebut kontras dengan data dari beberapa penelitian terbaru yang menunjukkan bahwa perlindungan vaksin Moderna bertahan lebih lama daripada suntikan serupa dari Pfizer Inc dan mitra Jerman BioNTech SE.

Para ahli mengatakan perbedaan itu kemungkinan karena dosis RNA messenger (mRNA) Moderna yang lebih tinggi.

Serta interval yang sedikit lebih lama antara suntikan pertama dan kedua.

Kedua vaksin terbukti sangat efektif dalam mencegah penyakit dalam studi Fase tiga.

Periode penelitian adalah dari Juli-Agustus, ketika Delta adalah strain yang dominan. Itu belum menjalani peer review.

Baca Juga: UPDATE Kasus Corona Global Hari Ini 16 September 2021: Kasus Baru AS Meroket, Indonesia Melandai

Analisis pada Rabu menunjukkan tingkat infeksi yang lebih tinggi pada orang yang divaksinasi sekitar tiga belas bulan lalu dibandingkan dengan orang yang divaksinasi sekitar delapan bulan lalu.

Moderna pada 1 September mengajukan permohonannya ke Badan Pengawas Obat dan Makanan AS untuk meminta izin untuk suntikan booster.

Hoge mengatakan, data dari studi penguatnya menunjukkan vaksin dapat meningkatkan antibodi penetralisir ke tingkat yang lebih tinggi daripada yang terlihat setelah dosis kedua.***

Editor: Rizki Ramadhan

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x