Kondisi ini semakin diperparah dengan kehadiran Coast Guard China yang semakin mendekati perairan Natuna Utara.
Menanggapi kondisi ini, maka Bakamla menerapkan tiga tugas utama.
Baca Juga: Krisdayanti Lakukan Klarifikasi Setelah Buka Besaran Gaji DPR RI
Pada wilayah prioritas akan diterapkan status siaga dan meningkatkan sistem informasi untuk memantau gambaran dan situasi taksis.
Sayangnya, kondisi sarana prasarana yang dimiliki Indonesia untuk menjaga perbatasan perairan Indonesia masih sangat terbatas.
Saat ini Indonesia hanya memiliki 10 KN besar, di antaranya 3 KN 80 m, 10 M dan 6 KN 48 M.
Selain itu, Bakamla Indonesia juga masih belum memiliki patroli udara untuk memantau dan mengamati wilayah perairan secara luas.
“Selama ini kami untuk patrol udara hanya mengandalkan sewa pesawat. Sedangkan, penyewaannya pun terbatas jam,” ucap Irawan, Bakamla.
Tak hanya soal sarana yang kurang memadahi. Kabar buruk lainnya, bahwa Indonesia tidak memiliki persediaan bahan bakar untuk melakukan patroli.