Kekurangan Tenaga, Fasilitas Perawatan Lansia di Cranbrook Kesulitan, Penghuni Sering Telat Mendapat Bantuan

- 23 Juli 2021, 13:34 WIB
Ilustrasi warga lanjut usia atau lansia.
Ilustrasi warga lanjut usia atau lansia. /Pixabay.

ZONABANTEN.com - Sebuah fasilitas perawatan warga lanjut usia (lansia) kekurangan pegawai, para penghuni mengeluhkan kurangnya perawatan terhadap fasilitas mereka.

Dari luar, Joseph Creek Care Village, fasilitas perawatan lansia di Cranbrook, tampak seperti fasilitas yang terpelihara dengan baik.

Tapi, keadaan di dalamnya menunjukkan sebuah tempat yang membutuhkan perbaikan dan cat ulang, ditambah dengan furnitur yang rusak dan bernoda.

"Kursi di lantai bawah... ketika berada dalam jarak satu-dua kaki darinya, akan tercium bau urine," ujar Dianna Green, salah satu penghuni perawatan jangka panjang.

Tapi, Green, yang berumur 58 tahun, mengatakan bukan pemeliharaan yang paling mengkhawatirkannya, melainkan kekurangan staf, yang menurutnya mendorong rumah ke dalam ‘krisis’.

Baca Juga: Berusaha Kalahkan Cuaca Panas, Dubai UEA Berhasil Semai Hujan Buatan Dengan Teknologi Drone

“Ini yang terburuk yang pernah saya lihat,” ujar Green kepada CTV News Vancouver.

Awal pekan ini, katanya, hanya ada satu perawat praktis berlisensi untuk 51 penghuni.

Green juga mengatakan, terkadang, warga seperti dirinya tidak mendapatkan obat tepat waktu.

"Butuh waktu 45 menit dan saya mengalami rasa sakit dan kejang yang ekstrem.” ujar Green.

“Beberapa hari sebelumnya saya harus menunggu lebih dari satu setengah jam untuk mendapatkan obat penghilang rasa sakit yang dijadwalkan," ujar Green menambahkan.

Menurut Green, seringkali hanya ada satu pembantu, bukan dua, di unit.

Ketika itu terjadi dan penghuni meminta bantuan, Green menyatakan, butuh waktu lama bagi seseorang untuk merespons.

Baca Juga: Varian Gamma Covid-19 Juga Ditemukan Di Rusia

"Ini mengerikan. Ini menghantui ... Anda dapat mendengar seseorang berkata, 'Tolong saya. Bantu saya.' Dan tidak ada orang di sekitar," ujar Green sambil menahan air mata.

Green juga menambahkan bahwa setiap penghuni biasanya  mandi seminggu sekali, tetapi jika tidak ada cukup pekerja, beberapa warga hanya bisa melakukannya tiap dua minggu.

CTV News berbicara dengan beberapa pekerja di panti jompo.

Tak satu pun dari mereka yang bersedia disebutkan namanya dalam sebuah wawancara, mengatakan bahwa mereka akan kehilangan pekerjaan.

Namun, mereka mengatakan kekurangan staf membuat mereka tidak dapat sepenuhnya melakukan pekerjaan mereka dan bahwa perawatan residen menderita ..

Staf memberi tahu beberapa kekhawatiran mereka kepada  CTV News, di antaranya:

  • Obat tidak selalu diberikan tepat waktu atau mungkin terlewatkan karena akan terlambat untuk mengulang dosis kedua
  • Perawatan luka dan tanda-tanda vital terkadang tidak dilakukan karena tidak ada waktu
  • Physio tidak selalu selesai
  • Unit untuk sementara dikosongkan jika hanya ada satu pekerja dan mereka harus pergi ke unit lain untuk membantu.

Baca Juga: Update Sebaran Corona Global Hari Jumat 23 Juli 2021 Pagi: Kasus Baru Covid-19 Naik, Indonesia Peringkat 3

Operator fasilitas yang dikelola oleh swasta tersebut menolak wawancara dengan CTV News, tetapi mengakui dalam panggilan telepon bahwa mereka memiliki masalah kepegawaian.

Dalam sebuah pernyataan, operator menulis bahwa karena masalah privasi, mereka tidak dapat berbicara tentang tuduhan spesifik apa pun.

"Golden Life Management, bekerja sama dengan Otoritas Kesehatan Dalam Negeri ( Interior Health Authority atau IHA) dan perizinan telah memeriksa komentar dan keluhan yang menjadi perhatian kami.” ujar pernyataan tersebut.

“Kami menangani masalah ini dengan sangat serius karena perawatan dan kesejahteraan penghuni kami adalah sesuatu kepentingan yang terpenting,” ujar pernyataan itu.

“Kami yakin dengan perawatan yang aman dan berkualitas yang kami tawarkan kepada semua penduduk di Joseph Creek serta semua Golden Life Management Villages kami,” ujar pernyataan itu menyimpulkan.

Menteri Kesehatan Adrian Dix telah berjanji untuk melihat situasi tersebut.

"Apa yang telah kami lakukan dalam kasus lain adalah memberikan beberapa dukungan untuk staf.” ujar Adrian seperti yang dikutip Zona Banten dari CTV.

“ Ini sangat menantang saat ini di seluruh sistem perawatan kesehatan karena kami melihat peningkatan permintaan yang sangat signifikan." ujar Adrian menambahkan.

Baca Juga: Bansos Kemensos Beras 10 Kg dan BST 600 Ribu Sudah Mulai Disalurkan di Kota Tangerang

"Beberapa kekhawatiran yang terbukti diidentifikasi di Joseph Creek pada musim panas 2020, saat itu kami meningkatkan inspeksi dan dukungan untuk panti jompo ini.” ujar IHA kepada CTV News dalam sebuah pernyataan.

“Banyak dari kekhawatiran itu telah ditangani oleh operator selama tahun depannya." ujar IHA menambahkan.

Pernyataan itu juga mengatakan bahwa Interior Health akan terus ‘memantau dan bekerja dengan operator untuk memastikan operator memiliki proses yang tepat dan berkelanjutan untuk tetap mematuhi Undang-Undang (Perawatan Masyarakat dan Kehidupan yang Dibantu) dan Peraturan (Perawatan Perumahan)."

Laporan inspeksi untuk rumah telah mencatat beberapa pelanggaran di masa lalu.

Sementara itu, Green mengatakan dia berharap bantuan segera datang karena staf tidak bisa mengikuti tuntutan yang ada.***

Editor: Rizki Ramadhan

Sumber: CTV News


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x