Israel Lancarkan Serangan Udara ke Kantor Jurnalis AP dan Al Jazeera di Gaza, Biden Ambil Tindakan

- 16 Mei 2021, 08:45 WIB
Sebuah ledakan terlihat di dekat menara yang menampung AP, kantor Al Jazeera selama serangan rudal Israel di kota Gaza, 15 Mei 2021.
Sebuah ledakan terlihat di dekat menara yang menampung AP, kantor Al Jazeera selama serangan rudal Israel di kota Gaza, 15 Mei 2021. / REUTERS / Ashraf Abu Amrah

 

ZONABANTEN.com – Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden berbicara kepada para pemimpin Israel dan Palestina pada hari Sabtu, 15 Mei 2021 usai Israel melancarkan serangan udara di menara media Gaza dan protes meletus lagi di Tepi Barat yang diduduki.

Serangan udara Israel menghancurkan gedung bertingkat tinggi di Kota Gaza yang menampung outlet media termasuk The Associated Press dan Al Jazeera.

Dalam panggilan terpisah, Biden berunding dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Presiden Palestina Mahmoud Abbas, tentang upaya untuk gencatan senjata.

Sambil mendukung hak Israel untuk membela diri, Biden mendesak Netanyahu untuk melindungi warga sipil dan jurnalis.

Baca Juga: Joe Biden Cabut Beberapa Perintah Eksekutif Trump, Salah Satunya Taman Nasional Pahlawan Amerika

Beberapa jam setelah panggilan telepon, Netanyahu memposting pidato di Facebook di mana dia bersumpah untuk melanjutkan serangan terhadap Hamas sampai keamanan Israel terjamin.

"Anda tahu dan saya tahu: Tidak ada negara yang akan mentolerir ini," kata Netanyahu dikutip ZONABANTEN.com dari New York Times.

"Israel telah menanggapi serangan ini dengan paksa, dan kami akan terus merespons dengan paksa sampai keamanan rakyat kami dipulihkan," lanjutnya.

Tembakan roket Israel terus berlanjut sementara pejabat AS, Mesir, dan Qatar berusaha untuk menegosiasikan jeda.

Seorang utusan AS, Hady Amr, mendarat di Israel selama dua hari untuk berbicara dengan rekan-rekan Israel dan Arab.

Baca Juga: Erdogan dan Putin Bertemu Bahas Upaya Tindakan Internasional Pada Israel

Pasukan Pertahanan Israel mengatakan jet tempurnya menghantam menara media karena di dalamnya juga terdapat aset militer milik Hamas.

I.D.F. mengatakan pihaknya telah memberikan peringatan dini kepada warga sipil di gedung tersebut untuk memungkinkan evakuasi.

Demonstrasi pecah lagi di Tepi Barat pada hari Sabtu yang bertepatan dengan Hari Nakba, peringatan tahunan pengungsian ratusan ribu warga Palestina dari rumah mereka pada tahun 1948.

Protes di Tepi Barat menggambarkan betapa luasnya konfrontasi sejak Hamas menembakkan roket pertamanya pada hari Senin.

Baca Juga: Gerakan Pemuda Palestina di AS Pertanyakan Israel Selalu Dikecualikan dalam Pelanggaran HAM

Serangan udara Israel telah menewaskan sedikitnya 10 anggota keluarga besar di sebuah kamp pengungsi di Gaza, setelah itu militan Hamas mengarahkan roket lagi ke Tel Aviv.

Kementerian kesehatan di Gaza mengatakan bahwa setidaknya 145 orang tewas dalam serangan udara dan penembakan Israel, 40 di antaranya adalah anak-anak, dengan sekitar seribu orang terluka.

Angka-angka itu tidak dapat diverifikasi secara independen.

PBB mengatakan 10.000 warga Gaza telah meninggalkan rumah mereka untuk berlindung di sekolah, masjid, dan tempat lain.

Listrik di Gaza turun hingga lima jam sehari di beberapa tempat, dan air keluar dari pipa hanya sekali setiap beberapa hari.***

Editor: Yuliansyah

Sumber: NY Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah