Pemerintah Jepang Hentikan Sementara Aplikasi Line , Ada Apa?

- 5 April 2021, 22:44 WIB
Ilustrasi update status di sosial media.
Ilustrasi update status di sosial media. /Pixabay

ZONABANTEN.com‌‌—‌ Line adalah aplikasi komunikasi yang cukup terkenal di banyak negara, salah satunya Jepang, namun pengelolaan data yang dilakukan Line Corporation akhir-akhir ini membuat warga Jepang khawatir. 

Diberitakan NHK, dua dari tiga orang di Jepang menggunakan aplikasi Line. Sekitar 86 juta pengguna Line berasal dari Jepang. 


Baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah juga sangat bergantung pada aplikasi ini untuk berbagai kepentingannya.

Misalnya saja Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja, dan Sosial yang menggunakan aplikasi ini untuk melaporkan jumlah pasien Covid-19 sehari-harinya.

Sementara itu pemerintah daerah telah menggunakannya untuk menerima aplikasi untuk melakukan vaksin.

Baca Juga: Polda Metro Jaya Tetapkan Pengemudi yang Menodongkan Pistol di Duren Sawit Sebagai Tersangka

Aplikasi komunikasi ini berasal dari Line Corporation, sebuah perusahaan gabungan (merger) dari NHN Japan, Naver Japan, dan Livedoor.

Penggabungan ini dilakukan oleh Naver pada 2012 setelah mengakuisisi Livedoor di 2010 melalui NHN Japan.

Hasil penggabungan itu menjadi NHN Japan, baru pada 2013 NHN Japan diubah namanya menjadi Line Corp.

Halaman:

Editor: Bondan Kartiko Kurniawan

Sumber: NHK


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah