AS Mengutuk China, Karena Mengubah Sistem Pemilihan Hong Kong

- 6 Maret 2021, 14:48 WIB
iLUSTRASI Hong Kong
iLUSTRASI Hong Kong /Pixabay /David Peterson

ZONA BANTEN - Amerika Serikat pada hari Jumat menyebut langkah China untuk mengubah sistem pemilihan Hong Kong sebagai serangan langsung terhadap otonomi dan proses demokratis serta mengatakan Washington sedang bekerja untuk "menggalang aksi kolektif" terhadap pelanggaran hak asasi China.

Sebelumnya pada hari Jumat, Beijing mengusulkan undang-undang untuk memperketat cengkeramannya yang semakin otoriter di Hong Kong dengan membuat perubahan pada komite pemilihan pemimpin kota dan memberinya kekuatan baru untuk mencalonkan kandidat legislatif.

Tindakan itu, yang akan disetujui selama seminggu di parlemen China, akan semakin meminggirkan oposisi demokratis yang hancur setelah Beijing memberlakukan undang-undang keamanan nasional menyusul protes anti-pemerintah yang mengguncang Hong Kong pada 2019.

Baca Juga: Segini Harga Planet Bumi Menurut Seorang Ilmuwan 

Amerika Serikat mengutuk "serangan berkelanjutan China terhadap lembaga-lembaga demokrasi di Hong Kong," juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price mengatakan pada jumpa pers reguler dikutip dari Reuters.

Price menyebut langkah Beijing sebagai "serangan langsung terhadap otonomi ... kebebasan Hong Kong dan proses demokrasi."

“Jika diterapkan langkah-langkah tersebut akan secara drastis melemahkan institusi demokrasi Hong Kong,” ujarnya.

Baca Juga: Sinopsis The Space Between Us: Kisah Gardner, Lahir di Mars, Mencari Orang Tuanya di Bumi, Tayang di Trans TV 

Price mengatakan Washington sedang bekerja mengumpulkan sekutu dan mitranya untuk berbicara dengan satu suara dalam mengutuk pelanggaran China terhadap Muslim minoritas di Xinjiang dan "penindasan" yang terjadi di Hong Kong.

“Saya pikir belum ada yang puas, dengan tanggapan internasional terhadap apa yang terjadi di Xinjiang. Dan itulah mengapa kami, dalam banyak hal, menggembleng dunia, menggalang aksi kolektif, untuk memperjelas bahwa pelanggaran semacam ini terhadap hak asasi manusia di Xinjiang dan di tempat lain tidak akan ditoleransi, ”katanya.

Halaman:

Editor: Yuliansyah

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x