Ilmuwan Bicara Blak-blakan Tentang Covid-19: Saya Tidak Bisa Tidur, Kapan Itu akan Berakhir?

- 5 Maret 2021, 13:11 WIB
Ilmuwan Bicara Blak-blakan Tentang Covid-19: Saya Tidak Bisa Tidur, Kapan Itu akan Berakhir?
Ilmuwan Bicara Blak-blakan Tentang Covid-19: Saya Tidak Bisa Tidur, Kapan Itu akan Berakhir? /Pixabay

Banyak yang menggambarkan bagaimana terobosan akhir tahun lalu dari dua vaksin dengan sekitar 95% kemanjuran terhadap COVID-19 pada awalnya memicu harapan bahwa virus dapat diatasi sebagian besar, mirip dengan cara campak.

Namun, kata mereka, data dalam beberapa pekan terakhir tentang varian baru dari Afrika Selatan dan Brasil telah melemahkan optimisme itu.

Baca Juga: Lezatnya Ayam Taliwang khas Lombok Kini Siap Mendunia

Mereka sekarang percaya bahwa SARS-CoV-2 tidak hanya akan tetap bersama kita sebagai virus endemik, terus beredar di masyarakat, tetapi kemungkinan akan menyebabkan beban penyakit dan kematian yang signifikan selama bertahun-tahun yang akan datang.

Akibatnya, kata para ilmuwan, orang bisa berharap untuk terus mengambil tindakan seperti rutin memakai masker dan menghindari tempat keramaian selama lonjakan Covid-19, terutama bagi orang yang berisiko tinggi.

Bahkan setelah vaksinasi, "Saya masih ingin memakai masker jika ada varian di luar sana," kata Dr. Anthony Fauci, kepala penasihat medis Presiden AS Joe Biden, dalam sebuah wawancara.

Baca Juga: Ini Alasan Satpol PP Tertibkan Pemain Skateboard di Trotoar Bundaran Hotel Indonesia (HI)

"Yang Anda butuhkan hanyalah satu jentikan kecil dari varian (memicu) lonjakan lain, dan begitulah prediksi Anda" tentang kapan hidup kembali normal.

Beberapa ilmuwan, termasuk Murray, mengakui bahwa pandangannya bisa membaik. Vaksin baru, yang telah dikembangkan dengan kecepatan tinggi, masih tampak mencegah rawat inap dan kematian bahkan ketika varian baru menjadi penyebab infeksi.

Banyak pengembang vaksin sedang mengerjakan suntikan penguat dan inokulasi baru yang dapat mempertahankan tingkat kemanjuran yang tinggi terhadap varian.

Halaman:

Editor: Bunga Angeli

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah