Wow! Laboratorium Rusia Meneliti Virus Pra-Sejarah, Digali dari Lapisan Es yang Mencair

- 17 Februari 2021, 07:20 WIB
Cacing Pra-Sejarah Dikabarkan Berhasil Dihidupkan Kembali Oleh Peneliti Rusia.
Cacing Pra-Sejarah Dikabarkan Berhasil Dihidupkan Kembali Oleh Peneliti Rusia. /Twitter/@StrangeFactoid

ZONA BANTEN - Laboratorium negara Rusia telah mengumumkan bahwa mereka meluncurkan penelitian terhadap virus prasejarah dengan menganalisis sisa-sisa hewan yang ditemukan dari lapisan es yang mencair.

Laboratorium Vektor yang berbasis di Siberia mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Selasa, 16 Februari, bahwa tujuan dari proyek tersebut adalah untuk mengidentifikasi paleovirus dan melakukan penelitian lanjutan tentang evolusi virus.

Dilansir dari The Guardian, penelitian bekerja sama dengan Universitas Federal Timur Laut di Yakutsk dimulai dengan analisis jaringan yang diekstrak dari kuda prasejarah yang diyakini berusia setidaknya 4.500 tahun.

Baca Juga: Akrab Banget, Elon Musk Undang Presiden Rusia, Vladimir Putin, ke Aplikasi Clubhouse untuk Ngobrol Bareng

Vektor mengatakan sisa-sisa itu ditemukan pada 2009 di Yakutia, wilayah Siberia yang luas di mana sisa-sisa hewan paleolitik termasuk mammoth ditemukan secara teratur.

Para peneliti mengatakan mereka juga akan menyelidiki sisa-sisa mammoth, rusa, anjing, ayam hutan, hewan pengerat, kelinci, dan hewan prasejarah lainnya.

Maxim Cheprasov, kepala laboratorium Museum Mammoth di Universitas Federal Timur Laut, mengatakan dalam siaran pers bahwa hewan yang ditemukan telah menjadi subjek studi bakteri.

Dia berkata, "Kami sedang melakukan studi tentang paleovirus untuk pertama kalinya."

Baca Juga: Terjadi di Bali, Usai Dijenguk Teman Wanitanya, Warga Rusia Buronan Interpol Melarikan Diri

Sebuah bekas pusat pengembangan senjata biologi di zaman Soviet, laboratorium Vektor di wilayah Novosibirsk Siberia adalah salah satu dari dua fasilitas di dunia untuk menyimpan virus cacar.

Vektor telah mengembangkan vaksin melawan virus corona, EpiVacCorona , yang dilisensikan pada Oktober di Rusia dan dijadwalkan mulai produksi massal akhir bulan ini.

Para ilmuwan mengatakan Arktik memanas dua kali lebih cepat dari rata-rata global, membahayakan satwa liar setempat serta melepaskan CO2 yang tersimpan di lapisan es yang mencair.***

Editor: Rizki Ramadhan

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah