Silsilah genetik semakin banyak digunakan untuk melacak tersangka kriminal tak dikenal dan membantu memecahkan sejumlah kasus flu dalam beberapa tahun terakhir, beberapa di antaranya berusia lebih dari setengah abad atau melibatkan pembunuh berantai lainnya.
Cara ini juga berperan dalam membuka kedok Golden State Killer, Joseph DeAngelo, yang mengaku bersalah atas 13 pembunuhan dan 13 tuduhan terkait pemerkosaan yang mencakup sebagian besar California antara tahun 1975 dan 1986.
Baca Juga: Rasa Empati Dari Beberapa Kalangan Usai Pemecatan Frank Lampard sebagai Manajer Chelsea
Jasad Stephens ditemukan di daerah berhutan di sebelah lapangan bisbol di daerah yang sekarang menjadi pinggiran SeaTac pada 21 Maret 1984, setelah seekor anjing penjaga kebun pulang dengan membawa tulang kaki.
Para penyelidik percaya bahwa Stephens telah dibunuh setahun atau lebih sebelum ditemukan dan dia dianggap sebagai korban termuda Ridgway.
Sisa-sisa korban Ridgway lainnya, Cheryl Wims, ditemukan pada waktu yang bersamaan.
Baca Juga: Heboh! Adik Bupati Minahasa Selatan Nekat Hadang Mobil Suami Saat Bersama Selingkuhannya
Juru bicara kantor sherrif mengatakan bahwa keluarga Stephens meminta privasi dan menolak berbicara dengan wartawan.
Cairenn Binder, yang memimpin tim Proyek DNA Doe yang mengidentifikasi Stephens, mengatakan bahwa dengan memasukkan informasi DNA-nya ke situs web silsilah, mereka dapat menemukan sepupu jauh di sisi ibu dan ayahnya.
Dengan membangun silsilah keluarga melalui sensus, kelahiran, dan catatan lainnya, mereka menunjukkan dengan tepat di mana keluarga tersebut berpotongan dengan orang tua Stephens.