Tahun Baru Imlek Perayaan Untuk Agama Apa? Ini Sejarah, Makna, dan Filosofi Dibalik Peringatannya.

1 Februari 2024, 17:15 WIB
Perayaan Imlek di rayakan untuk menghormati tradisi masyarakat Thionghoa. /Pixabay/

ZONABANTEN.com- Tahun Baru Imlek, atau yang juga dikenal sebagai perayaan Tahun Baru Cina, merupakan salah satu perayaan paling penting dalam budaya Tionghoa. 

Pada tahun 2024, masyarakat Tionghoa dan komunitas yang merayakan Imlek bersiap-siap untuk menyambut Tahun Naga Kayu.

Meskipun tradisi perayaan Imlek di Indonesia sudah ada sejak zaman dulu, bahkan dijadikan hari libur nasional, namun banyak masyarakat yang belum tahu mengenai akar sejarahnya.

Bahkan saat ini banyak masyarakat yang tidak tahu sebenarnya Tahun Baru Imlek dirayakan oleh penganut agama apa, maka dari itu, dalam artikel ini Tim Zona Banten akan membahas hal tersebut secara lebih luas.

Baca Juga: Tahun Baru Imlek Tanggal 10 Februari 2024, Ketahui Sejarah Perayaan Ini

Sejarah Tahun Baru Imlek

Perayaan Imlek, atau Tahun Baru Imlek, memiliki akar yang dalam dalam budaya Tionghoa. 

Dalam bahasa Indonesia, "Imlek" merujuk pada tahun baru Cina yang dimulai pada tanggal satu bulan pertama dalam kalender lunar. 

Arti etimologi "Imlek" berasal dari gabungan kata "Im" yang berarti "bulan" dan "Lek" yang merujuk pada "penanggalan". 

Dengan demikian, Imlek menandai awal tahun baru berdasarkan perhitungan waktu dalam tradisi Tionghoa.

Perayaan Imlek didasarkan pada Kalender Tionghoa, yang merupakan kalender lunisolar. 

Tanggal perayaan berubah setiap tahun sesuai dengan siklus bulan dan matahari, menandakan awal musim semi. 

Sejarah perhitungan Imlek selalu terkait dengan peristiwa alam, khususnya awal musim semi di Tiongkok. 

Pada waktu ini, tanaman mulai tumbuh setelah musim dingin yang membeku. Terkait dengan fenomena ini, Imlek juga dipengaruhi oleh gerak semu titik balik 23,5o Lintang Selatan pada 21 Desember.

Di mana belahan Bumi bagian selatan lebih mendekati Matahari dan belahan Bumi bagian utara menjauhinya.

Baca Juga: Imlek 2024 Shio Apa? Mengenal Lebih Jauh Tahun Naga Kayu yang Dipercaya Membawa Banyak Keberuntungan

Dalam konteks keagamaan, Imlek menjadi momen penting bagi umat Khonghucu. 

Mereka merayakannya dengan serangkaian upacara sembahyang, mengekspresikan rasa syukur kepada Tuhan atas kembalinya sinar matahari sebagai sumber kehidupan. 

Upacara ini mencerminkan penghormatan terhadap kekuatan alam dan perasaan keterhubungan dengan siklus kehidupan.

Saat Imlek tiba, tradisi turun-temurun diwariskan dalam keluarga Tionghoa. Ucapan selamat tahun baru dengan kalimat khas seperti "gonghe xinxi, wanshi ruyi" mengekspresikan harapan untuk sukses dan keberuntungan di tahun yang baru. 

Sementara itu, kalimat "gong xi fa cai" mengandung doa akan kesuksesan dan kemakmuran.

Perayaan Imlek bukan hanya tentang menyambut tahun baru, tetapi juga merayakan kekayaan warisan budaya dan spiritual Tionghoa. 

Pemujaan leluhur, tarian barongsai, dan dominasi warna merah dalam dekorasi menjadi bagian integral dari perayaan ini. 

Baca Juga: Jadwal Debat Terakhir Pilpres 2024, Simak Informasinya di Sini

Tahun Baru Imlek Dirayakan Oleh Penganut Agama Apa?

Perayaan Imlek tidak terkait dengan satu agama tertentu, melainkan merupakankomponen integral dari budaya Tionghoa yang dirayakan oleh masyarakat dari berbagai latar belakang agama. 

Sebagian besar Tionghoa yang merayakan Imlek dapat berasal dari keyakinan Buddha, Konghucu, Taoisme, Kristen, Islam, atau bahkan agama-agama lainnya.

Di berbagai negara di seluruh dunia, masyarakat yang bukan keturunan Tionghoa juga dapat merayakan Imlek sebagai bagian dari keragaman budaya. 

Perayaan ini telah menjadi festival yang meriah dan diadopsi secara luas oleh berbagai komunitas.

Meskipun terdapat elemen-elemen seperti pemujaan leluhur atau doa-doa yang dihubungkan dengan kepercayaan agama tertentu, perayaan Imlek mampu mengakomodasi variasi dan keberagaman praktik-praktik keagamaan. 

Setiap keluarga atau individu dapat memilih untuk merayakannya sesuai dengan keyakinan dan tradisi mereka masing-masing.

Dengan demikian, perayaan Imlek bukanlah khusus untuk satu agama tertentu, tetapi merangkul keberagaman dan memungkinkan partisipasi semua orang.

Perayaan ini dapat menguatkan semangat kerukunan dan toleransi dalam merayakan warisan budaya yang telah diwariskan dari generasi ke generasi.

Baca Juga: Tanggal 1 Februari Ditetapkan sebagai Hari Hijab Sedunia, Berikut Sejarah dan Tujuan Peringatan Ini

Makna dan Filosofi Tradisi Imlek

Perayaan Imlek mencerminkan nilai-nilai budaya Tionghoa yang bersifat inklusif dan dapat diadopsi oleh individu dari segala keyakinan. 

Perayaan Imlek lebih ditekankan pada aspek keluarga dan kebersamaan daripada aspek keagamaan. 

Keluarga berkumpul, berbagi hidangan khas, dan merayakan bersama, menciptakan ikatan yang kuat di antara anggota keluarga.

Makanan juga menjadi bagian tak terpisahkan dari perayaan Imlek. Hidangan-hidangan khas seperti nian gao (kue ketan), dumpling, dan ikan menjadi simbol keberuntungan dan kemakmuran. 

Tradisi memberikan angpao, amplop merah berisi uang, kepada anggota keluarga yang lebih muda juga tetap berlangsung sebagai tanda kasih sayang dan harapan untuk keberuntungan di tahun yang baru.

Selain itu, perayaan Imlek sering disemarakkan dengan pawai barongsai dan naga, yang menjadi pertunjukan yang penuh warna dan dinamis. 

Warna merah, dianggap membawa keberuntungan, mendominasi dekorasi selama perayaan Imlek. 

Tradisi ini berasal dari cerita Nian dan memunculkan kepercayaan bahwa warna merah dapat mengusir roh jahat. 

Dekorasi rumah dengan lampion merah, angpao, dan poster dengan tulisan karakter Cina untuk keberuntungan, kesejahteraan, dan kemakmuran menjadi bagian integral dari perayaan ini.

Selain itu, pertunjukan seni tradisional seperti tarian singa juga menjadi bagian tak terpisahkan dari meriahnya perayaan ini.

Meskipun perayaan Imlek 2024 tetap mempertahankan tradisi kuno, masyarakat juga mengadopsi sentuhan modern dalam merayakan Tahun Baru Cina. 

Festival lampu, konser, dan berbagai acara budaya menjadi bagian dari perayaan yang meriah di berbagai belahan dunia.

Perayaan Imlek bukan hanya tentang menyambut tahun yang baru, tetapi juga tentang menghormati leluhur dan nilai-nilai budaya. 

Semangat kebersamaan dan harapan untuk masa depan yang cerah menggema dalam setiap langkah perayaan Imlek 2024, menandai awal dari petualangan baru di Tahun Naga Kayu yang diharapkan membawa keberuntungan dan kebahagiaan bagi semua yang merayakannya.***

Editor: Rahman Wahid

Sumber: ditsmp.kemdikbud.com

Tags

Terkini

Terpopuler