50.000 Wanita Hamil Gaza Alami Tekanan Akibat Serangan Israel yang Tak Kunjung Usai

26 Oktober 2023, 13:50 WIB
Ilustrasi wanita hamil Gaza alami tekanan akibat serangan Israel /Pixabay/Mamcom/

ZONABANTEN.com - Serangan Israel ke Gaza yang tak kunjung usai, telah menyebabkan berbagai penderitaan bagi rakyat Gaza, tak terkecuali wanita hamil.

Sebanyak sekitar 50.000 wanita hamil di Gaza diperkirakan akan melahirkan dengan peralatan medis yang minim, akibat layanan kesehatan Gaza yang satu per satu hancur dalam serangan.

Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk populasi dan kesehatan reproduksi (UNPF) bahkan sampai-sampai memberikan peringatan tentang hal ini.

“Perawatan kesehatan dan perlindungan mendesak (bagi wanita hamil),” kata perwakilan UNPF.

Baca Juga: Hari Blogger Nasional 27 Oktober, Tekankan Para Blogger Indonesia untuk Memanfaatkan Blognya

Niveen al-Barbari, salah seorang pengungsi sekaligus wanita hamil di Gaza mengaku cukup khawatir dengan kondisi yang tak kunjung membaik itu.

Wanita berusia 33 tahun tersebut mengaku selalu mengalami sakit di punggung dan perut ketika ketakutan, setiap kali serangan udara Israel diluncurkan.

Sebelum serangan 7 Oktober itu terjadi, al-Barbari diketahui rutin mengunjungi dokter spesialisnya, karena ia menderita diabetes gestasional dan tekanan darah tinggi.

Baca Juga: Peringatan Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober, Begini Sejarah Perumusan Naskah Sumpah Pemuda

Tetapi serangan itu memaksanya untuk mengungsi di rumah keluarganya, dan membuat dia kehilangan kontak dengan dokternya.

Saya bertanya-tanya bagaimana saya akan melahirkan dan di mana. Bomnya tidak berhenti, dan tidak ada manusia, pohon atau batu yang selamat. Kita tidak tahu rumah siapa yang akan hancur atau siapa yang akan mati. Saya hanya berharap saya dan anak saya selamat,” kata al-Barbari.

Sementara Walid Abu Hatab, konsultan medis di bidang kebidanan dan ginekologi di Nasser Medical Complex di Khan Younis mengatakan bahwa akses kesehatan untuk saat ini terbilang sulit.

Baca Juga: Seorang ART Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya, Polisi Masih Selidiki Penyebab Kematiannya

Hal ini lantaran melonjaknya gelombang pengungsi sekitar separuh dari 2,3 juta penduduk Gaza,  selama beberapa waktu terakhir.

Akses terhadap layanan kesehatan menjadi sangat sulit karena mereka memerlukan perawatan primer dan sesi tindak lanjut selama berbagai periode kehamilan,” kata Abu Hatab.

Israel diketahui telah melakukan serangan ke berbagai wilayah Gaza sejak 7 Oktober 2023, dan belum berhenti hingga saat ini.

Serangan ini merupakn serangan balasan, setelah sebelumnya militer Hamas telah lebih dahulu menyerang wilayah Israel di hari yang sama.***

 

Editor: Christian Willy Kalumata

Sumber: Aljazeera

Tags

Terkini

Terpopuler