ZONABANTEN.com - Film tentang Islam di India, The Kerala Story, diprotes setelah teasernya dirilis pada awal bulan ini.
Film ini sendiri menjadi film tentang Islam yang kontroversi, karena adanya dugaan hoax dan berpotensi mengganggu ketertiban.
The Kerala Story ini sendiri adalah film yang bercerita tentang wanita Kerala, yang melakukan konversi ke agama Islam.
Baca Juga: Lirik Lagu ‘Gugur Bunga’, Peringati Hari Pahlawan dengan Lagu Wajib Nasional Ini
Teaser film itu mengklaim bahwa ada 32.000 wanita Kerala yang melakukan konversi ke agama Islam, dan kemudian bergabung dengan organisasi teroris ISIS setelahnya.
Teaser memperlihatkan seorang wanita bernama Shalini Unnikrishnan (diperankan Ada Sharma), yang bercita-cita menjadi perawat dan melayani kemanusiaan.
Karakter itu mengatakan bahwa dirinya melakukan konversi ke agama Islam, dan kemudian bergabung dengan organisasi teroris yang mana membuatnya berakhir di penjara Afghanistan.
Baca Juga: Bukan Sembarang Lagu, ‘Feel Special’ TWICE Ternyata Dibuat Khusus untuk Sana, Ini Alasannya
Karakter juga mengatakan bahwa ada semacam “permainan berbahaya” konversi agama yang sedang dimainkan secara terbuka di Kerala, yang mana telah berhasil merubah 32.000 wanita menjadi seperti dirinya.
Sementara itu, pembuat dari film ini telah memberikan klaim lebih lanjut bahwa film ini merupakan film yang didasarkan pada peristiwa nyata.
Klaim ini kemudian diprotes oleh seorang Jurnalis India, Aravindakshan BR, apalagi melihat klaim yang tidak didasarkan pada bukti yang jelas.
Aravindakshan telah menuliskan surat aduan kepada kementerian federal dan dewan sertifikasi film India, untuk melarang film tersebut, kecuali bukti dapat dihadirkan untuk menguatkan klaim.
“Saya telah mengirim email keluhan ke @CMOKerala Mr.@pinarayivijayan dan @TheKeralaPolice meminta mereka untuk secara pribadi menelepon direktur "The Kerala Story" Mr.Sudipto Sen @sudiptoSENtlm dan menyelidiki kebenaran teaser yang dirilis,” kata Aravindakshan dalam sosial media Twitter miliknya.
Dalam suratnya tersebut, Aravindakshan mengkhawatirkan bahwa jika terdapat ketidakbenaran informasi dalam film tersebut, mungkin hal ini akan berdampak pada ketertiban masyarakat.
"Jika film The Kerala Story dirilis di bioskop atau platform OTT dengan informasi palsu, maka akan berdampak buruk di masyarakat," kata Aravindakshan dalam suratnya.***