Rusia Tuduh Ukraina Dalangi Peristiwa Ledakan di Jembatan Krimea, Putin: Ini adalah Tindakan Terorisme

10 Oktober 2022, 17:31 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin /Foto: via REUTERS/SPUTNIK/

ZONABANTEN.com – Presiden Rusia, Vladimir Putin menuduh Ukraina sebagai dalang di balik peristiwa ledakan di Jembatan Krimea pada Sabtu, 8 Oktober 2022 lalu.

Bahkan dalam pernyataan yang disampaikannya pada Minggu, 9 Oktober 2022, Putin menyebutkan bahwa hal tersebut merupakan tindakan terorisme.

Sebagaimana dikutip ZONABANTEN.com dari Al Jazeera pada Senin, 10 Oktober 2022, dalam pernyataan yang diunggah di saluran Telegram Kremlin, Putin menyebut jika ledakan tersebut dirancang oleh layanan khusus Ukraina.

“Tidak ada keraguan. Ini adalah tindakan terorisme yang bertujuan menghancurkan infrastruktur sipil yang sangat penting,” ujar Putin.

“Ini dirancang, dilakukan dan diperintahkan oleh layanan khusus Ukraina,” sambung Putin dalam pernyataannya.

Baca Juga: Preview Fiorentina vs Lazio di Serie A, Berita Tim dan Prediksi Susunan Pemain

Awal tuduhan Putin yang mengatakan jika Ukraina mendalangi peristiwa ledakan di Jembatan Krimea tersebut terjadi selama pertemuannya dengan kepala Komite Investigasi Rusia, Alexander Bastrykin.

Dari hasil penyelidikan, disebutkan bahwa sebuah truk yang diduga menjadi sumber ledakan telah melakukan perjalanan melalui Bulgaria, Georgia, Armenia, Ossetia Utara dan wilayah Krasnodar Rusia sebelum mencapai jembatan.

Sementara itu, Mikhail Podolyak selaku penasihat Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy menyatakan bahwa tuduhan Putin tersebut sangat sinis.

Ia pun menyindir putin atas terjadinya insiden penembakkan 12 roket ke daerah perumahan Zaporizhzhia oleh pesawat Rusia pada Minggu dini hari.

Baca Juga: Ibu Kota Ukraina ‘Kiev’ Diguncang Ledakan Besar! Diduga Serangan Rudal

“Putin menuduh Ukraina melakukan terorisme? Bahkan belum 24 jam sejak pesawat Rusia menembakkan 12 roket ke daerah perumahan Zaporizhzhia, menewaskan 13 orang dan melukai lebih dari 50 orang. Tidak, hanya ada satu teroris negara dan seluruh dunia tahu siapa dia,” kata Podolyak.

Diketahui, Zaporizhzhia merupakan salah satu kota di Ukraina yang dianeksasi oleh Rusia, tetapi saat ini masih tetap di bawah kendali Ukraina.

Selain itu, seorang analis militer dan kepala situs web Information Resistance, Oleksandr Kovalenko yang menyebutkan bahwa saat ini, Rusia tengah mengintensifkan sasaran pada warga sipil Ukraina setelah peristiwa ledakan di Jembatan Krimea.

Menanggapi hal itu, Rusia pun membantah dengan keras jika militernya mengarahkan serangan kepada warga sipil seperti yang dituduhkan oleh Oleksandr Kovalenko.***

 

Editor: Bondan Kartiko Kurniawan

Sumber: Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler