Hari Ini dalam Sejarah : Tragedi Hillsborough yang Renggut Banyak Jiwa Fans Liverpool

15 April 2022, 09:31 WIB
Peringatan 33 tahun tragedi Hillsborough / Tangkapan layar dari akun Twitter resmi Liverpool FC @LFC /

ZONABANTEN.com – Tragedi Hillsborough adalah peristiwa mengenaskan yang menyebabkan 96 orang meregang nyawa pada 15 April 1989.

Dikutip ZONABANTEN.com dari Britannica, insiden naas tersebut terjadi akibat kelalaian pihak kepolisian setempat, karena tidak mampu menertibkan massa yang berdatangan ke Hillsborough Stadium, markas dari Sheffield Wednesday.

Pada hari itu, sebenarnya akan digelar pertandingan babak semi-final antara Liverpool kontra Nottingham Forest.

Perkiraan awal, akan ada sekitar 53,000 penonton yang merupakan pendukung kedua kesebelasan untuk menonton dan memberi dukungan mereka secara langsung di Hillsborough.

Baca Juga: Rusia Ancam akan Luncurkan Nuklir Jika Swedia dan Finlandia Bergabung dengan NATO

Untung menghindari kericuhan yang sudah diprediksi, fans dari masing-masing klub diarahkan ke pintu masuk yang berbeda.

Para pendukung Liverpool diarahkan ke pintu masuk yang ada di jalan Lepping.

Penggemar Liverpool yang memegang tiket di tribun berdiri Hillsborough memasuki tempat tersebut lewat salah satu dari 7 gerbang putar yang berada di tempat tersebut.

Di ujung terowongan pintu masuk melalui dua gerbang tersebut, terdapat sebuah area tertutup yang disebut ‘pen’ dan ditutup hanya dengan pagar serta hanya memiliki pintu keluar yang sempit.

Akibat terbatasnya gerbang putar yang ada untuk akses masuk, kemacetan parah terjadi karena ada sebanyak 10,100 penggemar Liverpool yang akan masuk lewat gerbang jalan Lepping.

Dan pada pukul 14:30 waktu setempat, atau sekitar 30 menit sebelum dimulainya pertandingan, lebih dari setengah penggemar Liverpool tersebut masih menunggu di luar stadion.

Baca Juga: Kapal Titanic Disebut Tenggelam Karena Hal-hal ini, Ada yang Bikin Merinding!

Kepala inspektur kepolisian Yorkshire pada waktu itu, David Duckenfield, memutuskan untuk membuka gerbang keluar C pada pukul 14:52.

Sebanyak 2,000 penggemar Liverpool masuk melalui gerbang tersebut.

Meski terdapat tempat yang masih lumayan luas dan cukup untuk menampung fans tersebut, sebagian besar dari mereka malah mengarah ke terowongan utama menuju pen 3 dan 4 yang sudah penuh dari awal.

Berbondong-bondongnya fans Liverpool yang masuk ke tempat yang sempit tersebut menyebabkan kericuhan dan para penonton saling bertubrukan dengan satu sama lain.

Pertandingan pun dibatalkan 5 menit sebelum betul-betul bisa diselenggarakan.

Baca Juga: ‘Friday I’m In Love’ : Sejarah, Fakta dan Lirik dari Salah Satu Lagu Hits Milik The Cure

Meski pihak kepolisian awalnya menduga bahwa kekacauan yang terjadi disebabkan oleh penggemar anarkis yang memancing keributan, mereka ternyata ‘tidak pernah secara aktif memberlakukan prosedur insiden besar’.

Selain itu, Duckenfield disebut tidak berpengalaman memimpin pengamanan pertandingan sepak bola.

Komunikasi dan koordinasi yang sangat buruk menyebabkan berjatuhannya korban luka hingga korban jiwa.

Baca Juga: Misterius, 6 Harta Karun Ini Hilang dan Belum Ditemukan sampai Sekarang

Dari sebanyak 96 korban pertama yang meninggal dalam tragedi itu, 1 diantaranya meninggal pada 1993 setelah alat bantu hidupnya dicopot karena memang tak dapat tertolong lebih jauh.

Korban terakhir, Andrew Stanley Devine, meninggal pada Juli 2021 silam, akibat cedera dan luka yang menyebabkan perubahan signifikan pada tubuhnya.

Sehingga, jumlah total korban jiwa tragedi Hillsborough kini menjadi 97 orang.

Terlepas dari segala tuduhan awal terhadap fans Liverpool oleh pihak keamanan dan media Inggris, ‘The Sun’, pengadilan akhirnya memutuskan bahwa 95 korban pertama dalam tragedi tersebut meregang nyawa karena kelalaian pihak berwajib.

Duckenfield pun juga dijatuhi hukuman pidana untuk mempertanggung jawabkan kelalaiannya.***

Editor: Bondan Kartiko Kurniawan

Sumber: Liverpool FC Britannica

Tags

Terkini

Terpopuler