Dampak Konflik Rusia vs Ukraina bagi Indonesia, Harga Minyak Naik

26 Februari 2022, 21:24 WIB
Dampak Konflik Rusia vs Ukraina bagi Indonesia, Harga Minyak Naik /

ZONABANTEN.com - Presiden Vladimir Putin menyatakan perang terhadap Ukraina pada Rabu, 23 Februari 2022. Putin mengatakan bahwa Rusia melakukan operasi militer khusus untuk demiliterisasi Ukraina.

Pengumuman Putin lantas meningkatkan eskalasi di benua biru. Menurut berbagai laporan media, suara ledakan terdengar di sejumlah kota di Ukraina, termasuk Kyiv tidak lama setelah pidato Presiden Rusia itu.

Serangan Rusia terhadap Ukraina tentu memicu reaksi keras dari Presiden Amerika Serikat Joe Biden.

Biden dalam siaran persnya menyebut agresi yang dilakukan Rusia sebagai serangan tidak beralasan dan tidak dapat dibenarkan.

Baca Juga: Ternyata “Ghost of Kyiv” itu Nyata! Langsung Dikonfirmasi oleh Mantan Presiden Ukraina

Presiden AS juga mengancam bahwa AS dan sekutunya akan merespons dengan tegas. Dengan adanya ancaman itu, bakal dipastikan akan memberikan dampak meluasnya tensi ketegangan geopolitik di kawasan tersebut.

Di tengah-tengah konflik antara Rusia dan Ukraina, Indonesia memiliki kesempatan dalam memanfaatkan situasi untuk menggenjot pemasaran sejumlah produk. 

Dari sektor energi, melalui komoditas batu bara, migas, dan kelapa sawit diprediksi menjadi komoditas yang menikmati berkah dari konflik yang terjadi di sana.

Pasalnya, kebutuhan energi terutama untuk pembangkit listrik di negara-negara Eropa biasanya dipenuhi oleh Rusia, namun kini mereka harus mencari pengganti alternatif sumber energinya.

Alternatifnya adalah menggunakan kembali batu bara dan itu dimiliki oleh Indonesia. 

Serangan Rusia terhadap Ukraina telah mendorong naiknya harga sejumlah komoditas energi. Bahkan, harga minyak dunia kini sudah tembus 100 dolar AS per barelnya.

Tak dapat dipungkiri memanasnya situasi antara Rusia dan Ukraina telah memberikan dampak positif  bagi Indonesia. 

Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik, surplus neraca perdagangan Indonesia 2022 nilainya mencapai 930 juta dolar AS.

Seperti yang dilaporkan oleh Deputi Bidang Statistik dan Jasa BPS Setianto, setidaknya ada sejumlah pergerakan harga komoditas yang mempengaruhi kinerja neraca perdagangan di awal tahun 2022.

Baca Juga: Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah Sematkan Nama Ibunda Rasulullah kepada Sang Putri

Meskipun Setianto tidak menyebutkan bahwa ini adalah imbas dari konflik dua negara tersebut, tapi realitanya konflik tersebut mengakibatkan beberapa harga komoditas terdorong naik.

“Ada perkembangan harga di beberapa komoditas strategis yang mempengaruhi kinerja perdagangan,” ujar Setianto seperti dikutip Zona Banten dari indonesia.go.id pada Sabtu, 26 Februari 2022.

Dari sisi minyak dan migas, ada peningkatan harga komoditas minyak mentah Indonesia.

Di bulan Januari, harga ICP (Indonesian Crude Price) sebesar 85,89 dolar AS per barel. Mengalami kenaikan sebesar 17,08 persen secara month to month apabila dibandingkan dengan Januari 2021 yang naik 61,54 persen secara year to year.***

Editor: Bayu Kurniya Sandi

Sumber: indonesia.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler