Peringatan Hari Bahasa Ibu Internasional, Apa Itu? Begini Sejarahnya

21 Februari 2022, 13:22 WIB
Inilah Sejarah Hari Bahasa Ibu Internasional yang Diperingati Pada 21 Februari / PIXABAY (995513) /

ZONABANTEN.com - Tak banyak yang tahu, bahwa 21 Februari 2022 diperingati sebagai Hari Bahasa Ibu Internsional.

Apa itu Hari Bahasa Ibu Internasional?

Dari sejarahnya, dilansir IsuBogor.com dari situs resmi UNESCO, ide untuk merayakan Hari Bahasa Ibu Internasional ini merupakan inisiatif dari Bangladesh.

Dideklarasikannya Hari Bahasa Ibu Internasional sebagai penghormatan terhadap Gerakan Bahasa yang dilakukan oleh orang Bangladesh (yang saat itu orang Pakistan Timur).

Baca Juga: Kartu Prakerja Gelombang 24 Kapan Dibuka? Cek Apakah Kamu Termasuk Golongan Prioritas Penerima

Hal tersebut disetujui pada Konferensi Umum UNESCO 1999 dan telah diamati di seluruh dunia sejak 2000.

Saat Pakistan dibentuk pada 1947, ia nemiliki dua bagian geografis yang terpisah, yaitu Pakistan Timur (Bangladesh) dan Pakistan Barat (Pakistan).

Kedua bagian yang dipisahkan oleh India itu sangat berbeda satu sama lain, termasuk budaya, bahasa, dan lainnya.

Pemerintah Pakistan mendeklarasikan bahasa Urdu sebagai satu-satunya bahasa nasional Pakistan pada 1948, meskipun bahasa Bengali atau Bangla digunakan oleh mayoritas orang yang menggabungkan Pakistan Timur dan Pakistan Barat.

Baca Juga: Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 23 Ditutup Kapan? Ini Prediksi Jadwal Penutupan dan Pengumuman Kelolosan

Rakyat Pakistan Timur protes, karena mayoritas penduduknya berasal dari Pakistan Timur dan bahasa ibu mereka adalah Bangla.

Orang Pakistan Timur atau Bangladesh menuntut Bangla menjadi salah satu bahasa nasional mereka selain Urdu.

Permintaan itu pertama kali diajukan pada 23 Februari 1948 di Majelis Konstituante Pakistan oleh Dhirendranath Datta dari Pakistan Timur.

Atas aksi protes tersebut, pemerintah Pakistan membubarkannya dengan melarang pertemuan publik dan unjuk rasa.

Baca Juga: Justin Bieber Positif COVID-19, Konser di Las Vegas Batal

Dengan dukungan masyarakat umum, mahasiswa Universitas Dhaka akhirnya melaksanakan rapat umum.

Hingga 21 Februari 1952, polisi melepaskan tembakan ke demonstrasi, menewaskan Salam, Barkat, Rafiq, Jabbar, dan Shfiur. Ratusan lainnya terluka.

Ini adalah kejadian langka dalam sejarah, di mana orang-orang mengorbankan nyawa untuk bahasa ibu mereka.

Karena peristiwa itu, masyarakat Bangladesh menganggap perayaan Hari Bahasa Ibu Internasional sebagai salah satu hari yang tragis.

Baca Juga: Surat At-Tariq Lengkap Ayat 1-17 dalam Tulisan Bahasa Arab, Latin dan Terjemahannya

Sejak saat itu, Hari Bahasa Ibu Internasional dijadikan sebagai hari libur nasional di Bangladesh.

Ide tersebut disarankan oleh Rafiqul Islam dan Abdus Salam, Bengali yang tinggal di Vancouver, Kanada.

Pada 9 Januari 1998, mereka bahkan menulis surat kepada Sekjen PBB, Kofi Annan, memintanya mengambil langkah untuk menyelamatkan bahasa-bahasa dunia.

Tujuannga adalah mengantisipasi terjadinya kepunahan bahasa-bahasa di seluruh dunia.

Rafiqul Islam kemudian mengusulkan tanggal 21 Februari untuk memperingati pembunuhan tahun 1952 di Dhaka selama Gerakan Bahasa sebagai Hari Bahasa Ibu Internasional.

Baca Juga: Sebelum Ratu Elizabeth II, Ini Dia Anggota Keluarga Kerajaan Inggris yang Juga Positif COVID-19

UNESCO percaya akan pentingnya keragaman budaya dan bahasa, dan berharap Hari Bahasa Ibu Internasional dapat melestarikan perbedaan budaya dan bahasa.***

Editor: Yuliansyah

Sumber: isu bogor

Tags

Terkini

Terpopuler