Korea Utara Guncang Dunia dengan Pernyataan Rudal yang Dapat Menyerang AS

9 Februari 2022, 14:48 WIB
Korea Utara guncang dunia dengan pernyataan rudal yang dapat menyerang AS/pixabay /

ZONABANTEN.com - Korea Utara kembali membuat pernyataan kontroversial pada hari Selasa, 8 Febrari 2022.

Korea Utara sesumbar bahwa mereka adalah satu dari hanya segelintir negara di dunia yang memiliki senjata nuklir dan rudal canggih.

Korea Utara juga mengatakan, mereka adalah satu-satunya negara yang menentang Amerika Serikat dengan mengguncang dunia dengan uji coba rudal.

Baca Juga: Ramai Soal Ibadah Haji di Metaverse, Turki: Haji di Metaverse Bukan Haji yang Sebanarnya

Ketegangan internasional meningkat atas serangkaian uji coba rudal balistik Korea Utara baru-baru ini.

Tindakan tersebut telah lama dilarang oleh Dewan Keamanan PBB.

Januari adalah bulan rekor tes rudal balistik mereka.

Setidaknya, ada tujuh peluncuran rudal, termasuk tipe baru rudal hipersonik yang mampu bermanuver dengan kecepatan tinggi.

Juga di antara tes tersebut adalah penembakan pertama sejak 2017 dari rudal balistik jarak menengah Hwasong-12.

Diketahui, Hwasong-12 mampu menyerang wilayah AS di Samudra Pasifik.

Sebuah pernyataan dari Kementerian Luar Negeri Korea Utara mengatakan, serangkaian tes sejak Tahun Baru mewakili pencapaian luar biasa yang memperkuat pencegahan perang Korea Utara.

Ia juga mengutip Hwasong-15, rudal balistik antarbenua (ICBM) jarak jauh yang pernah diluncurkan oleh Korea Utara.

Baca Juga: Akhirnya! Vladimir Putin Akan Tarik Mundur Pasukan Rusia, Tegaskan Tak Akan Perang Dengan Ukraina

Hwasong-15 belum pernah ditembakkan sejak uji coba pertamanya pada tahun 2017.

Diyakini, rudal itu memiliki jangkauan untuk mengirimkan hulu ledak nuklir ke mana pun termasuk Amerika Serikat.

"Di dunia saat ini di mana banyak negara membuang waktu berurusan dengan Amerika Serikat dengan kepatuhan dan kepatuhan buta, hanya ada negara kita di planet ini yang dapat mengguncang dunia dengan menembakkan rudal ke daratan AS dalam jangkauannya," kata Kementerian Luar Negeri Korea Utara.

Mereka melanjutkan, "Ada lebih dari 200 negara di dunia, tetapi hanya sedikit yang memiliki bom hidrogen, rudal balistik antarbenua, dan rudal hipersonik.”

Baca Juga: Youtuber Pria Asal Amerika Tewas dalam Kecelakaan Pesawat, Diduga Sedang Ingin Membuat Konten

Departemen Luar Negeri AS mengulangi pernyataan sebelumnya bahwa mereka tidak memiliki niat bermusuhan terhadap Korea Utara.

Mereka mendesak kembalinya dialog, panggilan yang terus-menerus diabaikan oleh Pyongyang.

Seorang juru bicara Departemen Luar Negeri AS juga menyebut Korea Utara sebagai ancaman bagi perdamaian dan keamanan internasional dan upaya nonproliferasi global.

“Amerika Serikat memiliki kepentingan vital dalam menghalangi (Korea Utara), mempertahankan diri dari provokasi atau penggunaan kekuatannya, membatasi jangkauan program senjatanya yang paling berbahaya, dan yang terpenting menjaga keamanan rakyat Amerika, pasukan kami yang dikerahkan, dan sekutu kami. ," kata juru bicara itu.

Baca Juga: Kartu Prakerja Gelombang 23 Segera Dibuka, Begini Cara Membuat Akun Kartu Prakerja

Jenny Town, direktur 38 North, sebuah program Korea Utara yang berbasis di Washington, mengatakan fakta bahwa pernyataan Korea Utara datang dari kementerian luar negerinya mungkin membuat pernyataan itu tidak terlalu mengancam daripada jika mungkin muncul.

"Formulasinya sangat pasif. Bukannya mereka akan melakukannya, tapi mereka bisa," katanya.

Korea Utara merayakan ulang tahun pendirian tentaranya pada hari Selasa, 8 Febrari 2022.

Hari libur yang kadang-kadang menampilkan parade militer besar dengan rudal dan senjata lainnya di tahun-tahun sebelumnya.

Namun, tidak ada laporan tentang parade tahun ini, dan media pemerintah mengatakan hari itu ditandai oleh para pemimpin militer senior yang mengunjungi makam mantan penguasa negara itu.

Para pejabat AS dan Korea Selatan mengatakan mereka khawatir peluncuran Hwasong-12 pada 30 Januari 2022 bisa menjadi langkah untuk melanjutkan sepenuhnya uji coba ICBM atau senjata nuklir Korea Utara.

Baca Juga: Menurut Presiden RI, Jokowi, Kritik dan Saran dari Insan Pers Sangat Penting

Korea Utara belum melakukan uji coba nuklir atau menembakkan ICBM sejak 2017.

Amerika Serikat meminta Korea Utara pada hari Senin, 7 Februar 2022 untuk menghentikan program nuklir dan rudal balistiknya dan memprioritaskan kebutuhan rakyatnya sendiri.

Sebuah think-tank Washington mengatakan bahwa mereka telah mengidentifikasi sebuah pangkalan militer yang dekat dengan perbatasan Korea Utara dengan China.

Pangkalan militer itu kemungkinan digunakan untuk menempatkan ICBM.

Pembicaraan untuk membujuk Pyongyang agar menyerah atau membatasi persenjataannya dengan imbalan keringanan sanksi telah terhenti sejak 2019.***

Editor: Rizki Ramadhan

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler