Varian HIV Sangat Mematikan Terlacak di Belanda, Pasien Berpotensi Menyebarkan AIDS Lebih Cepat

5 Februari 2022, 22:35 WIB
Ilustrasi HIV/AIDS. /Pexels/Anna Shvets/

ZONABANTEN.com – Varian HIV yang sangat mematikan terlacak berdasarkan studi ilmiah pada Kamis 3 Februari 2022.

Melalui Jurnal Science, kajian dan analisis pada lebih dari 100 pasien varian HIV menyatakan bahwa orang-orang yang terinfeksi varian tersebut, yang dikenal VB, mempunyai jumlah virus antara 3,5 sampai 5,5 kali lebih tinggi di dalam darah mereka.

Kondisi yang demikian bagi pasien varian HIV itu membuat mereka lebih berpeluang untuk menularkan virus.

Baca Juga: Apple Music Perpendek masa 'Free Trial', Kini Hanya Tersedia Sebulan

Sejumlah temuan itu merupakan hasil studi gabungan Big Data Institute (BID) Universitas Oxford dan Yayasan Pemantau varian HIV Belanda.

Menurut jurnal tersebut, varian VB juga kelihatannya mengakibatkan penurunan sel imun.

Akibatnya, orang-orang yang terinfeksi berpotensi menyebarkan AIDS jauh lebih cepat dibanding orang-orang yang terinfeksi varian HIV lain.

Namun, jurnal itu menyebutkan bahwa varian baru tersebut dapat disembuhkan seperti HIV biasa dan dapat diketahui lewat tes diagnostik yang sama, yang dipakai untuk varian HIV lain.

Baca Juga: Perubahan Logo Google Chrome Setelah Bertahan 8 Tahun

Varian baru VB terlacak lewat proyek bernama Beehive, yang bermaksud untuk memeriksa hubungan antara genetik HIV dan tingkat keparahan penyakit.

Akan tetapi studi itu mencatat bahwa hanya ada 109 orang yang diketahui sebagai pembawa VB, 107 di antaranya berada di Belanda.

Peluangnya jumlah orang yang terinfeksi kian bertambah.

Analisis dan kajian genetik memperlihatkan bahwa varian yang telah beredar mulai akhir 1980an itu, mulai muncul di Belanda pada tahun 1990an.

Baca Juga: Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Istri Dinyatakan Positif Covid-19

Di tahun 2000an diperkirakan varian tersebut sudah melampaui varian HIV lain dalam jumlah infeksi, meski terjadi penurunan setelah 2008, seperti yang tertulis di jurnal tersebut.***

Editor: Bunga Angeli

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler