Mengkhawatirkan! Selain Cryptocurrency, Pencuncian Uang Melalui NFT Juga Kian Berkembang

4 Februari 2022, 16:37 WIB
Selain Krypto, Pada Pasar NFT Juga Semakin Berkembang Praktik Pencucian Uang //Ilustrasi dari Alexander Mils/Unsplash

ZONABANTEN.com - Cryptocurrency memunculkan kekhawatiran setelah disalahgunakan untuk pencucian uang dan transaksi hawala oleh teroris dan penjahat.

Namun sebuah laporan baru, menunjukkan bahwa pencucian uang melalui token non-fungible (NFT) menjadi sektor yang kian berkembang.

Sebuah laporan oleh platform data Blockchain Chainalysis menunjukkan bahwa pencucian uang merupakan aktivitas kecil tetapi berkembang, pada aktivitas di pasar NFT.

Baca Juga: The Real Sultan! Justin Bieber Beli NFT Ini 300 Persen Lebih Tinggi Dari Harga Aslinya

Selama kuartal ketiga tahun 2021, alamat gelap mengirim cryptocurrency senilai lebih dari 1 juta USD (14,3 miliar rupiah) ke pasar NFT.

Sekali lagi, angka tersebut tumbuh pada kuartal keempat, dibatasi hanya di bawah 1,4 juta USD (20,1 miliar rupiah).

"Di kuartal kedua, sebagian besar aktivitas ini berasal dari alamat terkait penipuan yang mengirimkan dana ke pasar NFT untuk melakukan pembelian," menurut sebuah laporan.

Selain itu, kedua kuartal melihat sejumlah besar dana curian ditransfer ke pasar.

Baca Juga: Parah! YouTuber Dark Web Ini Curi Rp7,1 Miliar Kripto dari Para Penggemarnya

Dengan NFT, data dapat disimpan di blockchain dan data tersebut dapat dipasangkan dengan gambar, video, audio, objek fisik, keanggotaan, dan lain-lain.

Popularitas NFT meroket pada tahun 2021. Menurut Chainalysis, setidaknya 44,2 miliar USD (635 triliun rupiah) cryptocurrency sekarang sedang dikirim ke kontrak pintar ERC-721 dan ERC-1155 yang terkait dengan pasar dan koleksi NFT, yang semula hanya 106 juta USD (1,5 triliun rupiah) pada tahun 2020.

Pencucian uang merupakan cara lain beberapa penjual NFT dalam menghasilkan uang.

Pada tindakan pencucian uang ini, pelaku adalah orang yang sama bertindak sebagai penjual dan pembeli.

Baca Juga: Queendom Season 2 Siap Tayang, Beberapa Grup Ternama Ini Dikabarkan Akan Bergabung!

Berdasarkan analisis Blockchain, para peneliti mengidentifikasi 262 pengguna yang menjual NFT ke alamat yang dibiayai sendiri lebih dari 25 kali.

Total keuntungan hampir 8,9 juta USD (128 miliar rupiah), diperoleh oleh 110 pedagang pencucian uang yang tentu saja menguntungkan.

"Lebih buruk lagi, 8,9 juta USD (128 miliar rupiah) kemungkinan besar berasal dari penjualan kepada pembeli yang tidak curiga dan percaya NFT yang mereka beli telah tumbuh nilainya, dan dijual dari satu kolektor berbeda ke kolektor lain," ujar Chainalysis. ***

Editor: Bunga Angeli

Sumber: Wio News

Tags

Terkini

Terpopuler