Korea Utara Uji Coba Rudal, AS Serukan Pembicaraan

31 Januari 2022, 10:20 WIB
Gambar kombinasi Hwasong-12/ REUTERS / KCNA /

ZONABANTEN.com - Korea Utara mengkonfirmasi telah meluncurkan rudal balistik Hwasong-12, Senin, 31 Januari 2022.

Senjata yang sama yang pernah mengancam akan menargetkan wilayah AS di Guam dengan api yang menyelimuti dan memicu kekhawatiran negara bersenjata nuklir itu dapat melanjutkan pengujian jarak jauh.

Peluncuran rudal balistik jarak menengah (IRBM) pertama kali dilaporkan oleh otoritas Korea Selatan dan Jepang pada hari Minggu, 30 Januari  2022.

Uji coba dilakukan oleh Korea Utara itu merupakan yang ketujuh pada bulan ini.

Baca Juga: Begini Cara Korea Utara Merayakan Tahun Baru Imlek Setiap Tahunnya

Namun, uji coba kali ini adalah yang pertama kali untuk rudal berkemampuan nuklir sebesar itu diluncurkan sejak 2017.

Amerika Serikat khawatir uji coba rudal Korea Utara yang meningkat dapat menjadi pendahulu untuk melanjutkan uji coba senjata nuklir dan rudal balistik antarbenua (ICBM).

Seorang pejabat senior AS mengatakan, mereka berjanji akan memberikan tanggapan yang tidak ditentukan yang dirancang untuk menunjukkan komitmen kami kepada sekutu kami.

"Bukan hanya apa yang mereka lakukan kemarin, ini adalah fakta bahwa ini terjadi menyusul sejumlah tes yang cukup signifikan di bulan ini," kata pejabat itu.

AS juga mendesak Pyongyang untuk bergabung dalam pembicaraan langsung tanpa prasyarat.

Di tengah kesibukan diplomasi pada 2018, termasuk pertemuan puncak dengan AS saat itu. Kepada Presiden AS saat itu, Donald Trump, pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menyatakan kekuatan nuklirnya sudah lengkap.

Baca Juga: Korea Utara Terus Lakukan Uji Coba Rudal, Korea Selatan dan Jepang Ketar-ketir

Kim juga mengatakan dia akan menangguhkan uji coba nuklir dan peluncuran rudal jarak jauh negara itu.

Setelah pembicaraan terhenti pada 2019, Kim mengatakan dia tidak lagi terikat oleh moratorium itu.

Korea Utara menyarankan bulan ini bahwa mereka dapat memulai kembali kegiatan pengujian rudal balistik.

Hal itu disebabkan Amerika Serikat dan sekutunya tidak menunjukkan tanda-tanda untuk membatalkan kebijakan bermusuhan mereka.

Tidak jelas apakah IRBM seperti Hwasong-12 dimasukkan dalam moratorium Kim, tetapi tidak ada yang diuji sejak 2017.

Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in mengatakan bahwa kesibukan uji coba rudal Korea Utara baru-baru ini mengingatkan pada ketegangan yang meningkat pada tahun 2017.

Baca Juga: Kisah Algojo ISIS dari Belgia, Dijuluki Algojo Raqqa di Suriah Karena Penggal Kepala Lebih 100 Orang

Peristiwa itu terjadi  ketika Korea Utara melakukan beberapa uji coba nuklir, meluncurkan rudal terbesarnya, dan menarik ancaman api dan kemarahan dari Amerika Serikat. .

Kantor berita negara Korea Utara KCNA melaporkan, tes hari Minggu mengkonfirmasi keakuratan, keamanan, dan efektivitas operasional dari sistem senjata tipe Hwasong-12 yang diproduksi.

Liputan media pemerintah tentang peluncuran tersebut tidak menyebutkan Amerika Serikat dan Kim dilaporkan tidak hadir.

Pejabat Korea Utara mengatakan bulan ini tes itu untuk pertahanan diri dan tidak ditargetkan pada negara tertentu.

Kim berjanji menjelang Tahun Baru untuk meningkatkan kemampuan militer Korea Utara dalam menghadapi ketidakpastian internasional.

Ketidakpastian itu menyusul kebijakan bermusuhan oleh Amerika Serikat dan sekutunya.

Baca Juga: Presiden Israel Temui Pangeran Mahkota Abu Dhabi untuk Perkuat Kerjasama Bilateral

Korea Utara sebelumnya mengatakan Hwasong-12 dapat membawa hulu ledak nuklir berat ukuran besar. Analis memperkirakan ia memiliki jangkauan 4.500 km (2.800 mil).

Pada bulan Agustus 2017, hanya beberapa jam setelah Trump mengatakan kepada Korea Utara bahwa setiap ancaman terhadap Amerika Serikat akan disambut dengan api dan kemarahan, komandan Pasukan Strategis Korea Utara mengatakan pihaknya dengan serius mempertimbangkan rencana untuk menembakkan api yang melibatkan serangan serentak.

Tahun itu Korea Utara menguji penerbangan Hwasong-12 setidaknya enam kali. Termasuk juga menerbangkannya di atas pulau Hokkaido di Jepang utara dua kali.

KCNA mengatakan peluncuran rudal hari Minggu, 30 Januari 2022 dilakukan sedemikian rupa untuk memastikan keamanan negara-negara tetangga.

KCNA juga melaporkan bahwa hulu ledak uji dilengkapi dengan kamera yang mengambil foto saat berada di luar angkasa.***

Editor: Rizki Ramadhan

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler