WHO Dukung Peluncuran Vaksin Malaria untuk Anak-anak Afrika dalam Terobosan Besar

7 Oktober 2021, 11:06 WIB
WHO Mendukung Peluncuran Vaksin Malaria untuk Anak-anak Afrika dalam Terobosan Besar/Instagram.com/@who /

ZONA BANTEN.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan pada Rabu, 6 Oktober 2021 bahwa satu-satunya vaksin yang disetujui untuk melawan malaria harus diberikan secara luas kepada anak-anak Afrika.

Rekomendasi WHO adalah untuk RTS,S atau Mosquirix, vaksin yang dikembangkan oleh pembuat obat Inggris GlaxoSmithKline (GSK.L).

Sejak 2019, 2,3 juta dosis Mosquirix telah diberikan kepada bayi di Ghana, Kenya, dan Malawi dalam program percontohan skala besar yang dikoordinasikan WHO.

Program tersebut mengikuti satu dekade uji klinis di tujuh negara Afrika.

Baca Juga: Enzy Storia Diisukan Dilamar Gading Marten di New York, Ini Fakta Sebenarnya! 

"Ini adalah vaksin yang dikembangkan di Afrika oleh para ilmuwan Afrika dan kami sangat bangga," kata direktur jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus.

"Menggunakan vaksin ini selain alat yang ada untuk mencegah malaria dapat menyelamatkan puluhan ribu jiwa muda setiap tahun," kata Tedros.

Mengacu pada tindakan anti malaria seperti menggunakan kelambu dan penyemprotan nyamuk untuk membunuh nyamuk yang menularkan penyakit.

Salah satu bahan dalam vaksin Mosquirix bersumber dari tumbuhan hijau langka asli Chili yang disebut pohon Quillay.

Baca Juga: UEFA Nations League: Spanyol Dominan, Ferran Torres Pemain Terbaik 

Malaria jauh lebih mematikan daripada COVID-19 di Afrika. Yang membunuh 386.000 orang Afrika pada 2019, menurut perkiraan WHO, dibandingkan dengan 212.000 kematian akibat  COVID-19 yang dikonfirmasi dalam delapan belas bulan terakhir.

Malaria yang dapat dicegah ini disebabkan oleh parasit yang ditularkan ke manusia melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi. Gejalanya meliputi demam, muntah, dan kelelahan.

Efektivitas vaksin dalam mencegah kasus malaria parah pada anak-anak sekitar 30 persen, tetapi vaksin tersebut adalah satu-satunya vaksin yang disetujui.

Regulator obat Uni Eropa menyetujuinya pada 2015, dengan mengatakan manfaatnya lebih besar daripada risikonya.

Baca Juga: Link Live Streaming Play Off Kualifikasi AFC Asian Cup Hari Ini, 7 Oktober 2021, Indonesia Vs Chinese Taipei 

Vaksin lain yang dapat melawan malaria yaitu R21/Matrix-M yang dikembangkan  para ilmuwan di Universitas Oxford Inggris.

Menunjukkan kemanjuran hingga 77 persen dalam studi selama setahun yang melibatkan 450 anak-anak di Burkina Faso, kata para peneliti pada April.

Yang saat ini masih dalam tahap uji coba.

GSK menyambut baik rekomendasi WHO

Baca Juga: Tier List Karakter Genshin Impact Berdasarkan Tipe Senjata Utamanya, Mana yang Paling Tangguh? 

"Keputusan penting yang telah lama ditunggu-tunggu ini dapat menghidupkan kembali perang melawan malaria di kawasan itu pada saat kemajuan dalam pengendalian malaria terhenti," kata Thomas Breuer, kepala petugas kesehatan global GSK.

Saham GSK tetap stabil di New York setelah pengumuman yang muncul setelah penutupan perdagangan saham yang terdaftar di London.

Rekomendasi tersebut diumumkan bersama di Jenewa oleh badan penasehat utama WHO untuk malaria dan imunisasi, Kelompok Penasihat Kebijakan Malaria dan Kelompok Penasihat Strategis Ahli Imunisasi.

Para ahli mengatakan tantangannya sekarang adalah memobilisasi pembiayaan untuk produksi dan distribusi vaksin ke beberapa negara termiskin di dunia.

Baca Juga: Petugas Polisi Berkuda Kanada Tembak Seorang Pria dari Komunitas Nunavut, Diduga Memiliki Kehendak Bunuh Diri 

GSK hingga saat ini berkomitmen untuk memproduksi 15 juta dosis Mosquirix setiap tahun hingga tahun 2028 dengan biaya produksi ditambah margin tidak lebih dari 5 persen.

Sebuah studi pasar global yang dipimpin oleh WHO tahun ini memproyeksikan permintaan untuk vaksin malaria akan menjadi lima puluh hingga 110 juta dosis per tahun pada 2030.

Jika digunakan di daerah dengan penularan penyakit sedang hingga tinggi.***

Editor: Yuliansyah

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler