Pengakuan Wartawan Afghanistan yang Kabur ke Indonesia, Pernah Disekap dan Disiksa Taliban

20 Agustus 2021, 13:56 WIB
Tentara Taliban menguasai hampir seluruh wilayah di Afghanistan /

ZONABANTEN.com -  Kelompok Taliban menguasai hampir seluruh kota di Afghanistan, termasuk Istana Presiden Ashraf Gani.

Peristiwa itu terjadi tidak lama setelah pasukan Amerika ditarik pulang ke negaranya.

Penarikan ini merupakan puncak kesepakatan antara Amerika dan Taliban pada 2020 yang lalu, di mana Amerika berkomitmen untuk menarik pasukannya.

Baca Juga: Pembunuhan di Subang, Mobil Mewah Menjadi Saksi Bisu Kematian Ibu dan Anak 

Kondisi ini akhirnya dimanfaatkan Taliban untuk menguasai ibu kota Afghanistan, Kabul dengan mudah pada 15 Agustus 2021 yang lalu.

Peristiwa ini menimbulkan kekacauan yang membuat banyak masyarakat Afghanistan ingin melarikan diri dan keluar dari negaranya.

Tidak terkecuali salah seorang wartawan televisi lokal di Afghanistan yang "kabur" dan mengungsi di Indonesia karena mengaku menjadi target pembunuhan Taliban.

Baca Juga: Meluncur di Indonesia, ini Spesifikasi dan Harga OPPO Reno 6 

Dalam wawancaranya dengan Rosiana Silalahi dalam program Rosi yang tayang di channel Youtube KOMPASTV, wartawan yang akrab disapa Musa itu menyampaikan kegelisahannya.

Rosi menanyakan tentang peristiwa di tahun 2013 yang lalu, di mana kabarnya Musa pernah disekap dan disiksa oleh Taliban.

“Di tahun 2013 anda pernah disiksa dan ditindas, menurut anda, apakah itu punya kaitan dengan karya jurnalistik anda meliput tentang kekejaman Taliban pada di Afghanistan?” tanya Rosi.

Baca Juga: Menanggapi Peristiwa di Afghanistan, Pesan Gus Nadir: Jaga dan Rawat NKRI dengan Bhinneka Tunggal Ika 

“Iya betul, ketika saya bekerja, biasanya mereka juga mengawasi target, misalnya saya mau pulang ke kampung. Semua jalur ditutup oleh Taliban,” kata Musa.

Lebih lanjut Rosi juga bertanya bagaimana Musa mendeskripsikan Taliban di benaknya.

“Taliban itu kebanyakan buta huruf dan mereka ideologis, tidak berpikir menggunakan otak, itulah masalah yang besar untuk pemerintah Afghanistan,” kata Musa.

Baca Juga: Berkomitmen Berantas Pungutan Liar, Pemkot Tangerang Gelar Sosialisasi Pencegahan Pungli dan Gratifikasi 

Lebih lanjut, Musa juga menyampaikan ketakutannya dan warga sipil terhadap Taliban.

“Semua orang takut dengan mereka, bagaimana bisa kita hidup dengan mereka,” tambah Musa.

Ia juga menyatakan harapannya terhadap janji inklusif Taliban kepada masyarakat Afghanistan yang ingin berubah dalam pemerintahan yang baru, tidak seperti kekuasaan Taliban beberapa tahun lalu.

Baca Juga: Tottenham Dibekuk Wakil Portugal, Nuno: Ini Cara Kami Mengembangkan Pemain 

“Kalau ga berubah, ya susah,” ujar Musa.

Musa juga menceritakan bagaimana pemikiran ideologis Taliban yang dengan gembira ingin mati bunuh diri dan bertemu dengan bidadari.

Pemikiran yang sulit dipahami untuk memerintah suatu negara.

Baca Juga: Kurs Rupiah Hari Ini 19 Agustus 2021, Dolar Mendominasi, Rupiah Adem Ayem 

“Taliban yang sekarang mengatakan mereka sudah berubah. Sebagai orang yang pernah hidup dengan Taliban, apakah anda percaya janji itu?” tanya Rosi kepada Musa.

Musa menyampaikan harapannya terhadap janji perubahan itu, namun ia tidak percaya sepenuhnya. “Taliban itu lebih dari 80% tidak profesional, tidak berpendidikan,” jawab Musa.

“Saya mohon Taliban benar-benar pegang janjinya,” katanya lagi menambahkan.

Baca Juga: UPDATE Sebaran Corona Global Jumat 20 Agustus: AS Tertinggi, Indonesia Urutan 10 Penambahan Kasus Baru 

Ketidakpercayaan warga sipil terhadap Taliban salah satunya disebabkan sebagian besar dari mereka pernah merasakan kekejaman di bawah kekuasaan Taliban sebelumnya.***

Editor: Yuliansyah

Sumber: Kompas TV

Tags

Terkini

Terpopuler